Jelang IPO 2019, AP II Butuh Rp40 T untuk Dongkrak Laba

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 13 Apr 2016 16:24 WIB
PT Angkasa Pura II menjadwalkan pelepasan saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO) pada 2019.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi (kiri) dan Komisaris Angkasa Pura II Santoso Eddy Wibowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura (AP) II membutuhkan belanja modal sebesar Rp40 triliun guna mendongkrak daya laba menjelang penawaran umum perdana sahamnya pada 2019. Kebutuhan belanja modal itu  akan diupayakan guna merampungkan beberapa proyek yang bisa mendatangkan keuntungan selama tiga hingga empat tahun ke depan.

Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi menuturkan daya laba (earning power) perusahaan perlu dintingkankan agar investor percaya dengan saham perdana yang akan dilepas perseroan pada 2019.

"Kami rasa untuk bisa meningkatkan earning power menjelang go public, memang harus merampungkan beberapa proyek yang bisa generate (pendapatan). Maka dari itu sudah kita set capital expenditure sebesar Rp 40 triliun dalam jangka waktu sebelum tiga hingga empat tahun ke depan," ujar Budi di Jakarta, Rabu (13/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menambahkan, sebanyak 70 hingga 80 persen belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sesuai dengan sumbangan laba dari bandara internasional itu yang sekitar 70-80 persen dari total pendapatan. Beberapa pengembangan yang akan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta meliputi pengembangan Terminal 3 Ultimate dan pembangunan landasan pacu ke-tiga.

"Setelah Soekarno-Hatta, yang jadi prioritas kami dalam belanja modal adalah Bandara Kualanamu. Rencananya kan bandara ini mau jadi sub hub beberapa maskapai, dan pada tahun ini kami akan laksanakan lelang bagi proyek kargo di situ," ujarnya.

Terbitkan Obligasi Rp2 Triliun

Ia menambahkan, setengah dari kebutuhan belanja modal itu rencananya berasal dari kas internal perusahaan. Sementara itu, sisa Rp 20 triliun lainnya akan didatangkan dari pinjaman perbankan, lembaga pembiayaan, serta obligasi.

"Nanti masing-masing pembiayaan perbankan, lembaga pembiayaan, dan obligasi rencananya kami akan himpun masing-masing Rp 8 triliun. Maka dari itu, ada kemungkinan kami akan menambah obligasi lagi kedepannya dari rencana tahun ini sebesar Rp 2 triliun, namun entah tahun depan atau dua tahun lagi," ujarnya.


Kendati demikian, ia belum tahu besaran dana yang akan dihimpun perusahaan dari pelaksanaan IPO tersebut.

"Kami belum bicara masalah dana, karena sebagai company yang punya going concern, kita memikirkan bahwasanya kita akan melibatkan dana publik. Bisa juga ini upaya kami dalam mengikuti Good Corporate Governance (GCG)," tutur Budi.

Untuk tahun ini, AP II merencanakan belanja modal sebesar Rp 11 triliun yang sebagian besar digunakan untuk pengembangan Bandara Soekarno - Hatta. Belanja modal tersebut terdiri dari dana internal sebesar Rp 4 triliun, Rp 2 triliun dari obligasi, dan Rp 5 triliun dari lembaga pembiayaan. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER