AP II Fokus Tawarkan Obligasi Rp2 T untuk Investor Domestik

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2016 15:45 WIB
Jika proses penerbitan obligasi berjalan lancar, AP II akan menggunakan Rp2 triliun tersebut untuk menutupi kebutuhan belanja modal sekitar Rp11 triliun.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi (kiri) saat memaparkan rencana obligasi Rp2 triliun perseroan di Jakarta, Senin (25/4). (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II telah menunjuk PT Danareksa (Persero) dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi penerbitan obligasi Rp2 triliun pada pertengahan tahun ini. Manajemen telah menetapkan, surat utang tersebut seluruhnya akan ditawarkan kepada investor domestik.

“Saat ini kami menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan obligasinya. Jumat lalu kami sudah submit ke OJK, jadi dijadwalkan 1 Juni 2016 sudah bisa public expose dan mulai bookbuilding,” kata Andra Y. Agussalam, Direktur Keuangan AP II di Jakarta, Senin (25/4).

Andra menuturkan sebenarnya banyak investment banker asing yang menyatakan siap menyerap obligasi tersebut. Duetsche, Standard Chartered, sampai KfW dari Jerman disebutnya telah menghubunginya pagi ini setelah PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch memberikan rating AAA bagi obligasi Rp2 triliun tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami serap dari lokal dulu lah, karena kami khawatir kalau pemanfaatan dana obligasi ini tidak optimal maka bisa negatif juga dampaknya ke kami,” ujar Andra.

Ia menuturkan tidak menutup kemungkinan minimal dalam waktu dua tahun ke depan, AP II akan merilis obligasi internasional.

“Jika melihat kondisi ekonomi global seperti saat ini, underwriter kami bilang masih bisa ditambah jadi Rp3 triliun untuk pasar domestik. Kalau untuk internasional nanti dulu,” katanya.

Sayang, Andra belum mau mengungkapkan yield obligasi yang akan diberikannya kepada investor bagi obligasi bertenor 5-10 tahun tersebut.

“Nanti saja sekalian ketika public expose kami informasikan yield dan tenornya. Karena saat ini statusnya masih menunggu persetujuan OJK,” jelasnya.

Optimistis Laris

Andra mengaku optimistis obligasi yang akan diterbitkannya dengan nilai minimal Rp2 triliun akan diserap habis oleh investor dalam negeri.

Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir cukup jarang perusahaan pelat merah memiliki rating AAA ketika mencari pendanaan.

“Dua tahun lalu rating kita masih AA. Sekarang dengan kinerja 2015 lalu laba kita bisa tumbuh 60 persen jadi Rp1,6 triliun, itu suatu pencapaian fenomenal yang membuat investor nyaman,” jelas Andra.

Jika proses penerbitan obligasi berjalan lancar, AP II akan menggunakan dana Rp2 triliun tersebut untuk menutupi kebutuhan belanja modal sekitar Rp11 triliun-Rp12 triliun tahun ini yang 90 persen diantaranya akan digunakan untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.

Sejauh ini, Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi menyebut perusahaannya sudah mengantongi sekitar Rp10 triliun kebutuhan belanja modal.

Rinciannya, Rp2 triliun dari dana penyertaan modal negara (PMN) yang diperoleh Desember 2015 lalu, kemudian Rp8 triliun dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), serta trio bank pelat merah yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI.

“Dari pinjaman bank kami sudah dapat Rp8 triliun dengan bunga single digit, 9,25 persen,” kata Budi. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER