Dukung Wisata Danau Toba, AP II Tanam Rp119 M di Silangit

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 26 Apr 2016 12:31 WIB
Pemerintah Pusat juga berencana membentuk Badan Otorita Danau Toba untuk menjadikan kawasan tersebut menyerupai Nusa Dua, Bali atau Pulau Bintan.
Bandara Silangit antara lain dengan memperpanjang landasan pacu pesawat dari saat ini 2.500 meter menjadi 2.600-2.700 meter, serta melebarkannya dari 30 meter menjadi 40 meter. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian).
Tapanuli Utara, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II akan mengembangkan kapasitas dan infrastruktur Bandara Silangit, di Tapanuli Utara guna mendukung program pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.

Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan Bandara Silangit antara lain dengan memperpanjang landasan pacu pesawat dari saat ini 2.500 meter menjadi 2.600-2.700 meter, serta melebarkannya dari 30 meter menjadi 40 meter. Untuk bisa mengeksekusi rencana tersebut, Budi menyebut dibutuhkan dana sekitar Rp100 miliar sampai Rp119 miliar.

"Dengan demikian maka Boeing 737 bisa mendarat di Bandara Silangit," ujarnya saat Groundbreaking Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Selasa (26/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kata Budi, baru Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang membuka penerbangan dari Jakarta ke Silangit. Namun, ia meyakini akan semakin banyak maskapai yang mengikuti jejak kedua perusahaan penerbangan nasional itu.

"Satu investor (maskapai) dari Singapura juga mau masuk, direct flight ke Silangit," ungkapnya.

Dana Toba, kata Budi, kaya akan potensi wisata yang jika dikembangkan dengan optimal mampu menggerakan ekonomi lokal. Salah satu titik masuk yang paling potensial ke dana terbesar kedua di dunia itu adalah melalui Bandara Silangit.

"Saya yakin Toba akan jadi pusat destinasi wisata karena secara sosial ekonomi masyarakat di sana punya tingkat ekonomi yang baik sekali," katanya.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan dukungan agar infrastruktur dan sarana transportasi menuju Danau Toba menjadi lebih baik. Dia berharap ada sinergi BUMM ke depannya untuk bisa menyediakan moda transportasi penghubung dari Bandara Silangit ke Danau Toba, dan sebaliknya.

"Kalau Komisi VI DPR panggil ASDP, maka kapal penyeberangan langsung jalan. Kami juga mau undang Damri untuk meghubungkan sejumlah titik dengan busnya. Kalau DPR turun 4-5 BUMN bakal joint," tutur Budi.

Sriwijaya Air sendiri hari ini melakukan penerbangan perdana dari Jakarta ke Silangit. Selain Budi Karya dan Direktur Utama Sriwijaya Air Chandra Lie, turut pula Anggota Komisi VI DPR Mustafa Assegaf dan Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erri Nuradi.

Chandra Lie mengatakan saat ini penerbangan Sriwijaya dari Jakarta ke Silangit baru satu kali (pulang-pergi) setiap harinya. Namun ke depan, perseroan berkomitmen untuk meningkatkannya menjadi dua hingga tiga kali dalam sehari.

Otorita Toba

Pada kesempatan itu, Plt Gubernur Sumut Tengku Erri Nuradi mengatakan Bandara Silangit merupakan bandara terbaik kedua di Sumatera Utara setelah Bandara Internasional Kualanamu. Setelah Bandara Silangit, ke depan akan dikembangkan tiga bandara lainnya yakni Bandara Pinang Sari, Bandara Inaka, Nias, dan Bandara Sopia.

Danau Toba, jelas Tengku, merupakan danau terbesar kedua di dunia. Saking luasnya, danau itu dimiliki oleh tujuh kabupaten yang salah satunya adalah Tapanuli Utara.

Dengan potensi alam dan ekonomi yang begitu kaya, Tengku mengatakan Pemerintah Pusat berencana membentuk Badan Otorita Danau Toba untuk menjadikan kawasan tersebut menyerupai Nusa Dua, Bali atau Pulau Bintan.

"Danau toba ini lebih luas dari Nusa Dua dan di kawasan ini akan dibangun bangunan-bangunan penunjang pariwisata yang lokasinya tidak jauh dari Bandara Silangit," tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, dukungan dari Pemerintah Pusat sangat dibutuhkan untun mengembangkan infrastruktur dasar di kawasan wisata Danau Toba. Saat itu, tengah dibangun jalan lingkar dalam yang mencakup Kabupaten Samosir dan jalan lingkar luar sepanjang 300 km yang sebagian sudah selesai.

"Jalan tol dari Kualanamu, Medan - Tebing Tinggi Insya Allah awal 2017 sudah bisa dipakai," tuturnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER