Sorong, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) akan memperluas kapasitas tangki penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sorong, Papua Barat karena masih kurang memadai untuk memasok Pertalite di kota tersebut.
General Manager TBBM Pertamina di Sorong, Eldi Hendrya mengatakan saat ini terdapat 11 tangki di TBBM Sorong yang berkapasitas 28 ribu kl, di mana sebanyak 60 persen dialokasikan untuk menimbun solar. Angka tersebut, tambahnya, sudah sesuai dengan kebutuhan BBM di Sorong, sehingga tak ada ruang untuk menimbun Pertalite.
Sebagai informasi, kebutuhan BBM Sorong mencapai 760 kiloliter (kl) per harinya, dengan BBM jenis Solar sebesar 320 kl per hari, BBM jenis Premium sebanyak 200 kl per hari, Avtur 90 kl per hari, dan minyak tanah sebesar 150 kl per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Papua Barat sebenarnya Pertalite sudah dijual di Manokwari, namun belum dijual di Sorong karena keterbatasan tangki. Kami harap Pertalite bisa ditimbun ketika tangki-tangki baru ini ditambahkan," jelasnya di Sorong, Papua Barat, Sabtu (30/4).
Kendati demikian, Pertamina mengatakan masih mencari lahan yang tepat untuk membangun tangki-tangki baru khusus Pertalite ini. Namun pada tahap awal, TBBM Sorong tidak membangun tangki berkapasitas besar, yaitu hanya 400 hingga 500 kl per harinya.
Kendati fokus pada penambahan tangki khusus Pertalite, perusahaan tetap menambah kapasitas tangki untuk BBM lainnya karena pertumbuhan konsumsinya yang lumayan tinggi. Menurut data perusahaan dalam tiga tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan konsumsi Premium tercatat sembilan persen, sedangkan Solar bisa mencapai 10 persen per tahunnya.
"Sebetulnya kami sudah siapkan tempat yang kini menjadi drumyard, di situ kira-kira bisa dibangun tangki-tangki dengan kapasitas mencapai lima ribu kl. Maka dari itu, kami bisa menambah kapasitas tangki BBM lain di luar Pertalite," jelasnya.
Jika tangki-tangki ini selesai, rencananya Pertalite akan dipasok dari kilang (Refinery Unit/RU) VII milik perusahaan di Kasim, Papua Barat. Namun, sampai saat ini kilang di Kasim belum bisa memproduksi Pertalite, baru sebatas BBM jenis Premium, Solar, dan residual pengolahan minyak.
"Sebetulnya, kalau RU VII bisa produksi Pertalite maka semakin bagus," jelasnya.
Perluasan TBBM Sorong sendiri sudah tercantum di dalam rencana investasi tangki timbun BBM perusahaan sampai tahun 2020 dengan kapasitas mencapai 7,2 juta kl. Peningkatan kapasitas TBBM Sorong sendiri rencananya akan terealisasi pada tahun 2020 dengan tambahan 30 ribu kl per hari, sehingga nanti daya tampung TBBM Sorong mencapai 58 ribu kl per hari.
(gir)