Pelemahan Ekonomi China dan Inggris Seret Bursa Saham Global

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mei 2016 05:47 WIB
Sementara itu, harga minyak mentah kembali turun dan menyeret jatuh saham-saham energi di bursa Wall Street.
Bursa saham AS anjlok menyusul penurunan aktivitas manufaktur di China dan Inggris, serta kembali jatuhnya harga minyak mentah dunia. ( Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham di seluruh dunia terjerembab pada Selasa (3/5) setelah China dan Inggris merilis data pelemahan manufaktur. Hal itu memunculkan kekhawatiran baru akan perlambatan ekonomi global. Sementara itu, harga minyak mentah kembali turun dan menyeret jatuh saham-saham energi di bursa Wall Street.

Mengutip Reuters, aktivitas pabrik di China menurun pada April lalu, melanjutkan pelemahan yang terjadi dalam 14 bulan terakhir akibat permintaan yang stagnan. Kondisi serupa juga terjadi di Inggris, di mana pada bulan lalu hasil produksi manufakturnya tiba-tiba menyusut ke level terendah dalam tiga tahun terakhir.

"Ada beberapa kekhawatiran tentang dampak (pelemahan ekonomi China) terhadap perekonomian global," kata Macrae Sykes , analis di Gabelli & Co Inc di Rye, New York.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Negeri Paman Sam, harga minyak mentah tergelincir pada Selasa (3/5) waktu setempat, menyusul kenaikan produksi di kawasan Timur Tengah. Harga minyak AS CLc1 turun 2,52 persen menjadi US$ 43,65 per barel, sedangkan minyak mentah Brent LCOc1 turun 1,88 persen menjadi US$44,97 per barel. Hal ini menyebabkan indeks saham energi S&P turun 2,2 persen dan menyeret turun indeks S&P 500.

Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) ditutup melemah 140,25 poin atau 0,78 persen di level 17,750,91. Demikian pula dengan indeks S&P 500 yang terkoreksi 18,06 poin atau 0,87 persen pada angka 2.063,37. Sedangkan Indeks Nasdaq turun 54,37 poin atau 1,13 persen ke level 4.763,22.

"Setelah mampu membukukan reli pada perdagangan sebelumnya, kali ini Wall Street memang harus tertekan dan menggerus semua keuntungan yang telah dicetak pada perdagangan sebelumnya," jelas Kepala Analis Janney Montgomery Scott, Philadelphia, AS, Mark Luschini.

Sementara itu, pasar modal Eropa jatuh ke posisi terendah dalam tiga minggu. Indeks saham utama Eropa FTSEurofirst 300 berakhir turun 1,74 persen pada level 1,318.91.Saham perusahaan Jerman, Commerzbank memimpin penurunan setelah keuntungannya anjlok signifikan.

Penyusutan aktivitas pabrik di China turut memukul saham-saham perusahaan pertambangan Eropa. Demikian pula dengan indeks saham perbankan SX7P, ditutup melemah 3,68 persen.

Indeks MSCI, yang merupakan indeks global ekuitas untuk pasar berkembang di dunia berakhir turun 4,65 poin atau 1,15 persen di posisi 399,52. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER