Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (11/5) karena didukung rendahnya risiko bursa global dan peluang penaikan
rating utang Indonesia.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pasar saham global tadi malam berhasil
rebound menyusul penguatan harga sejumlah komoditas energi dan tambang. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing naik 1,3 persen tutup di 17.928,35 dan 2.084,39.
“Di zona Euro indeks Eurostoxx tadi malam menguat 0,8 persen di 2.978,97. Harga minyak mentah di AS naik 2,8 persen di US$44,66 per barel. Indeks MSCI
Emerging Market kemarin naik 0,8 persen setelah tujuh hari perdagangan sebelumnya terkoreksi,” ujarnya dalam riset.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, rendahnya risiko pasar saham global dan kawasan menyusul
rebound harga sejumlah komoditas energi dan logam akan memicu aksi beli pada perdagangan hari ini. Menurutnya, IHSG berpeluang melanjutkan
rebound menguji resisten di 4.810, sedangkan level
support bergeser ke 4.740.
“Dari domestik sentimen positif turut ditopang peluang dinaikkannya peringkat utang Indonesia oleh S&P menjadi ‘
investment grade’,” ungkapya.
David menambahkan, IHSG pada perdagangan kemarin berhasil
rebound setelah bergerak fluktuatif naik turun 38 poin, tutup di 4.763,115 atau menguat 13,8 poin (0,3 persen).
Rebound sejumlah saham unggulan seperti saham Astra International Tbk (ASII), emiten bank unggulan, dan penguatan lanjutan saham Telkom berhasil mengimbangi koreksi di sejumlah saham sektoral berbasiskan komoditas.
“
Rebound IHSG kemarin sejalan dengan redahnya tekanan di pasar saham Asia menyusul
rebound di sejumlah komoditas tambang seperti logam nikel di London,” katanya.
Namun, David mencatat perdagangan sebelumnya masih diwarnai penjualan bersih asing sebesar Rp101,7 miliar. Hingga kemarin, tercatat penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp4,2 triliun sejak perdagangan 25 April lalu.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG memiliki level
support 4.702-4.737 dan resisten 4.788-4.821. Menurutnya, laju IHSG sempat di bawah area target
support 4.760-4.789 dan masih di bawah area target resisten di 4.832-4.846.
“Meski secara tren masih menunjukan pelemahan, namun dengan mulai adanya aksi beli di akhir sesi kemarin memberikan peluang bagi IHSG untuk dapat berbalik positif,” katanya.
Tentu saja, lanjut Reza, kondisi ini haruslah didukung dengan peningkatan daya beli untuk mendorong penguatan IHSG tersebut. Apalagi, menurutnya kondisi dari bursa saham global cenderung positif sehingga dapat membantu penguatan IHSG.
“Namun demikian, tetap perlu mewaspadai kembali terhadap perubahan sentimen yang ada yang dapat merubah harapan atas kenaikan tersebut,” ujar Reza.
(gen)