Jakarta, CNN Indonesia -- PT Gajah Tunggal Tbk meningkatkan target kontribusi ekspor ban menjadi 50 persen tahun ini, dari realisasi 43 persen pada 2015. Manajemen melihat peluang untuk dapat menjual lebih banyak ke Amerika Serikat, setelah negara tersebut memberlakukan tarif anti-dumping ban dari China.
Presiden Direktur Gajah Tunggal Christoper Chan mengatakan perusahaannya siap menggantikan pasokan ban buatan China ke Amerika yang akan berkurang akibat kebijakan tersebut.
“Ini merupakan kesempatan Indonesia untuk meningkatkan penetrasi ke pasar Amerika,” ujarnya di Jakarta, Jumat (13/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
U.S. International Trade Commission telah menetapkan tarif anti-dumping terhadap produk ban asal China yang akan berlaku sampai 2020 mendatang.
Penetapan anti-dumping tersebut dilakukan pemerintahan Barrack Obama setelah menemukan banyak produk ban China yang memenuhi pasar dengan harga lebih murah dari produksi industri ban di Amerika sendiri.
Christoper menilai hal tersebut merupakan kesempatan emas bagi perusahaan karena berkurangnya persaingan dalam pasar ekspor. Apalagi selama ini Amerika merupakan pasar ekspor terbesar bagi perusahaan.
“Selama ini Amerika menyumbang sekitar 70 persen untuk pasar ekspor kami,” jelasnya.
Utilisasi PabrikDirektur Gajah Tunggal Catharina Widjaja menambahkan untuk bisa mengoptimalkan peluang tersebut, manajemen akan meningkatkan utilisasi pabrik sehingga mencapai kapasitas maksimal.
“Kapasitas produksi ban mobil 55 ribu unit per hari, motor 95 ribu unit per hari. Saat ini utilisasi masih 70-75 persen dan diharapkan bisa naik 10 persen tahun ini,” katanya.
Ia menjelaskan, dari segi produk, saat ini mayoritas penjualan masih berasal dari kendaraan umum yaitu ban mobil, sebesar 50 persen. Jumlah itu diikuti penjualan ban motor 20-30 persen, sementara sisanya dikontribusi dari ban truk dan bus serta produk karet sintetis.
Pada kuartal I 2016, Gajah Tunggal mencetak penjualan bersih hingga Rp3,43 triliun, naik 11,83 persen dari periode yang sama 2015 sebesar Rp3,07 triliun. Dari angka tersebut, tercatat penjualan ekspor sebesar Rp1,47 triliun di kuartal I 2016, naik 15,74 persen dari Rp1,27 triliun pada kuartal I 2015.