ABM Investama Akan Bangun PLTU 1.750 MW Hingga Tahun 2020

CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 09:05 WIB
ABM Investama akan menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 5 persen dari target pemerintah 35.000 MW.
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). (Thinkstock/shansekala).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT ABM Investama Tbk (ABMM) akan menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hingga 1.750 megawatt (MW) atau 5 persen dari target pemerintah 35.000 MW hingga tahun 2020.

Andi Djajanegara, Direktur Utama ABM Investama mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk ikut mendukung percepatan program pemerintah dalam pengadaan listrik 35.000 MW. Realisasi program pemerintah ini dinilai akan menciptakan multiplier efek ke berbagai sektor ekonomi Indonesia dari hulu ke hilir.

Tidak cuma itu, kebijakan pemerintah yang memprioritaskan penggunaan batubara melalui pembangunan PLTU ini juga dinilai sangat membantu industri batubara domestik tetap bertahan ditengah tekanan bisnis yang masih terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pembangunan PLTU akan menyerap produksi batubara domestik yang kini banyak menghadapi kendala akibat lesunya pasar global”, ujarnya di Jakarta, Kamis (18/5).

Namun demikian, menurut dia, optimalisasi sumber daya alam nasional untuk mendukung program listrik 35 ribu MW perlu diikuti oleh kebijakan harga batubara yang lebih kompetitif.

“Dengan skema harga saat ini, produksi batubara nasional akan berkurang dan dapat mengakibatkan tidak tercukupinya pasokan batubara untuk kebutuhan 35 ribu MW,” tutur Andy.

Andi berharap, dengan adanya insentif harga yang lebih kompetitif ke sektor pembangkit berbasis batubara dapat menciptakan keberlangsungan proyek 35 ribu MW dan industri batubara.

Adrian Erlangga Sjamsul, Direktur Keuangan ABM Investama menambahkan, ABM memiliki bisnis batubara melalui PT Reswara Minergi Hartama dan PT Cipta Kridatama, serta lini usaha kelistrikan melalui PT Sumberdaya Sewatama.

Rencananya, tahun ini, perseroan akan memperkuat sinergi di antara anak perusahaannya tersebut untuk fokus di dua sektor, yaitu listrik dan batubara. Meskipun, dalam jangka panjang, perseroan akan tetap melakukan upaya diversifikasi bisnis agar tercipta sumber pendapatan yang berimbang antara listrik dan tambang.

“Untuk mendukung program pemerintah 35 ribu MW, strategi pengelolaan belanja modal ABM akan difokuskan untuk membangun Independen Power Producer (IPP) dan mendapatkan kontrak proyek-proyek pertambangan baru,” pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER