Harga Minyak Rendah Sumbat Eksplorasi Migas US$660,8 juta

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 14:16 WIB
Dari 113 WK migas yang masih aktif selama tiga tahun terakhir, hanya 41 WK yang kontraktornya melaporkan berkomitmen melakukan eksplorasi.
Dari 113 WK migas yang masih aktif selama tiga tahun terakhir, hanya 41 WK yang kontraktornya melaporkan berkomitmen melakukan eksplorasi. (Dok. Conocophillips).
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) mengungkapkan terjadinya penundaan investasi eksplorasi migas sebesar US$660,8 juta, setara Rp8,93 triliun sepanjang tahun ini.

SKK mencatat dari 113 wilayah kerja (WK) migas yang masih aktif selama tiga tahun terakhir, hanya 41 WK yang kontraktornya melaporkan berkomitmen melakukan eksplorasi.

Kepala Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen Rencana Pengembangan SKK Migas Nizar Mujahidin mengatakan, penundaan investasi eksplorasi migas terjadi karena beberapa faktor. Masalah internal Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dianggapnya menjadi masalah utama, apalagi mencari lapangan migas yang benar-benar memiliki cadangan terbukti membutuhkan waktu yang lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu yang dibutuhkan untuk menemukan (cadangan migas) juga relatif semakin lama. Dalam tiga tahun terakhir, kendala-kendala dari regulasi, sosialisasi, dan komitmen KKKS sendiri kami rasakan cukup besar," kata Nizar di Jakarta, Kamis (19/5).

Selain faktor teknis tersebut, Nizar mengamini bahwa harga minyak dunia yang masih di level rendah ikut menyurutkan minat investasi KKKS dalam beberapa tahun terakhir.

"Sejak 2003 sampai 2016 mengalami peningkatan, di mana yang paling signifikan terjadi pada 2012 sampai 2013. Setelah itu mengalami penurunan sampai 2016 karena harga minyak juga," jelasnya.

Dari 113 WK yang dikelola KKKS, Nizar merinci empat WK tidak melakukan kegiatan apapun, 28 WK melaksanakan survey seismik, 13 WK sudah ada pengeboran namun masih belum beruntung, 26 WK sudah dibor dan mendapatkan cadangan, dan 40 WK baru dilakukan studi Geologi dan Geofisika.

"Dan hanya dari dua penemuan itu yang berlanjut ke Plan of Development (PoD). Sejak 2003 sampai 2015 paling besar hanya 5 PoD. Tentu saja ini sangat jauh dari jumlah produksi yang kita produksikan," tutur Nizar.

Hingga Mei 2016, SKK Migas mencatat adanya 85 WK yang sudah dalam tahap eksploitasi dari total WK sebanyak 297 WK. Sementara itu, sisa WK lainnya masih dalam masa terminasi. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER