RI Benahi Kampung Kumuh dan Perguruan Tinggi Pakai Dana IDB

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2016 07:18 WIB
Pinjaman itu merupakan bagian dari komitmen pembiayaan IDB Group untuk Indonesia sebesar US$5,2 miliar untuk periode 2016-2020.
Suasana pemukiman padat pendududk dikawasan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Jumat (15/5). Pemerintah akan menarik pinjaman sebesar US$824 juta dari Kelompok Bank Pembangunan Islam (IDB) pad atahun ini untuk membenahi perkampungan kumuh dan mengembangkan empat universitas. (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan menarik pinjaman sebesar US$824 juta dari Kelompok Bank Pembangunan Islam (IDB) pada tahun ini. Pinjaman itu merupakan bagian dari komitmen pembiayaan IDB Group untuk Indonesia sebesar US$5,2 miliar dalam kerangka kerjasama Member Country Partnership Strategy (MCPS) 2016-2020.

Nota Kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan IDB Group terkait komitmen pinjaman MCPS 2016-2020 ditandatangani oleh Presiden IDB Group Ali Mohamed Ali Al-Madani dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil di sela Sidang Tahunan Kelompok IDB di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (19/5).

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro merinci, salah satu proyek yang akan didanai dari pinjaman ini adalah yang terkait dengan pengembangan empat lembaga pendidikan tinggi, dengan alokasi sebesar US$176,5 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada empat lembaga pendidikan tinggi yang akan menerima yaitu Universitas Sultan Agung Tirtayasa di Banten, Universitas Malang di Jawa Timur, Universitas Jember di Jawa Timur dan Univeraitas Mulawarwan di Kalimantan Timur," tutur Bambang.

Selain itu, lanjutnya, pinjaman tersebut juga diperuntukkan untuk mendanai proyek perbaikan kampung kumuh. Adapun alokasi pinjaman untuk proyek ini sebesar US$329,76 juta.

"Sebenarnya ada satu lagi yaitu pengembangan jaringan transmisi PLN sebesar US$330 juta, namun karena masih ada administrasi yang belum bisa diselesaikan maka penandatangan tertunda tetapi proyek tetap akan berjalan dalam waktu dekat," ujarnya.

Dalam kerangka MCPS 2016-2020, Menkeu mengatakan pemerintah dan IDB akan fokus pada pengurangan ketimpangan antarwilayah, pengembangan industri keuangan syariah, dan peningkatan integrasi regional.

Selain memberikan pinjaman pada Indonesia, dalam kesempatan yang sama IDB juga menandatangani perjanjian pendanaan pembangunan dengan sejumlah negara anggotanya senilai total US$1,6 miliar. Beberapa negara yang mendapatkan pembiayaan dari IDB diantaranya Indonesia US$824 juta, Kamerun US$157 juta, Chad US$152 juta, dan Gabon US$120 juta. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER