Jakarta, CNN Indonesia -- Demi naik kelas ke kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) akan menerbitkan obligasi subordinasi dan revaluasi aset.
Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng mengatakan manajemen tengah berupaya menggemukkan modal perusahaan. Selain mendongkrak permodalan melalui upaya organik, manajemen tengah mempertimbangkan untuk merilis surat utang.
“Rencananya begitu, subordinasi lagi sekitar Rp500 miliar. Dananya untuk ekspansi kredit. Kalau ada sisanya buat tambah modal. Kami ada rencana juga melakukan revaluasi aset untuk tambah modal. Sehingga, akhir tahun bisa masuk BUKU 3,” ujarnya, Senin (23/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Supriyatno belum bisa memastikan potensi dana yang bisa dihasilkan dari upaya merevaluasi aset tersebut. Namun yang pasti, untuk masuk menjadi bank BUKU 3, manajemen masih membutuhkan dana sekitar Rp1,6 triliun - Rp1,7 triliun.
“Subordinasi juga masih dalam kajian. Kami belum bisa memastikan kapan, kami mau lihat setelah kuartal II tahun ini. Bagaimana pasarnya, tingkat bunganya dan sebagainya,” imbuh dia.
Sebagai informasi, Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank menyebut, kelompok bank BUKU 3 memiliki modal inti sebesar Rp5 triliun - Rp30 triliun.
Per 31 Maret 2016, Bank Jateng sendiri tercatat memiliki total modal sebesar Rp4,22 triliun (konsolidasi). Total modal bank milik Pemerintah Daerah Jawa Tengah tersebut tercatat tumbuh 33 persen jika dibandingkan dengan realisasi kuartal pertama tahun lalu, yaitu Rp3,17 triliun.