Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan tidak lagi memakasakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menggenjot penyaluran kredit produktif. Regulator menyadari target kuantitatif yang diamanatkan ke BPD dalam transformasi tahap pertama terlalu ambisus sehingga menyulitkan bank-bank daerah untuk meningkatkan porsi kredit produktif dalam komposisi bisnisnya.
“Kami pernah buat target kuantitatif. Ternyata memang terlalu ambisius kelihatannya. Sehingga, di akhir evaluasi, kami melihat pencapaian bank daerah jauh dari target untuk kredit produktif. Kami berhenti kejar kuantitas, sekarang kami kejar kualitasnya kalau begitu,” ujar Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Senin (23/5).
Menurut Nelson, kontribusi BPD terhadap perekonomian daerah masih sangat minim. Hal ini tercermin dari pangsa pasar kredit produktif bank daerah yang baru 30 persen dari total kredit yang disalurkan BPD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per 31 Maret 2016, BPD tercatat mengalirkan kredit sebesar Rp328,19 triliun atau tumbuh 8,12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, jika dibandingkan dengan kinerja kredit bank secara umum, pertumbuhan kredit BPD masih kalah tipis ketimbang bank umum yang sebesar 8,48 persen.
“Oleh karena itu, kinerja dan peran BPD masih harus ditingkatkan agar benar-benar sejalan dengan misinya sebagai agen pembangunan. Asbanda (Asosiasi Bank Daerah) dalam hal ini harus memiliki peran sentral,” tutur dia.
Menurut Nelson, Asbanda harus mampu mendukung implementasi Program Transformasi BPD yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada tahun lalu. Dalam program tersebut isu permodalan bank daerah menjadi hal yang tengah menjadi fokus regulator dalam merumuskan kebijakan. Terkait itu, lanjutnya, OJK akan mengarahkan bank-bank BUMN untuk menjadi mitra strategis BPD dalam memperkuat permodalan.
"OJK sudah ketemu dengan pimpinan bank-bank BUMN, mereka sangat senang kalau bisa jadi
strategic partner BPD ke depannya," katanya.
(ags)