Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,73 triliun ke dalam Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB). Dana setara US$268,85 juta tersebut akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Persetujuan pemberian dana kepada AIIB dituangkan Jokowi melalui Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2016 tentang PMN Pada AIIB yang ditekennya 3 Mei lalu.
“Sebagai salah satu dari 56 negara pendiri AIIB yang akan berkedudukan di Beijing, China maka Indonesia wajib menyetorkan sejumlah dana sebagai PMN dalam organisasi tersebut yang akan diambil dari APBN 2016,” kata Jokowi dalam aturan tersebut, dikutip Selasa (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Walikota Solo kemudian menyerahkan urusan pembayaran PMN tersebut kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku bendahara negara untuk dapat dilakukan sesegera mungkin.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Robert Pakpahan menyebut pemerintah tahun ini membutuhkan PMN sebesar Rp4,05 triliun untuk membayar iuran tahunan pada lima organisasi dan lembaga keuangan internasional. Selain AIIB, empat organisasi lain yang harus dibayarkan uang keanggotaannya adalah International Development Bank (IDB), International Finance Corporation (IFC), International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan International Development Asociation (IDA).
Robert mengatakan PMN tersebut merupakan iuran wajib tahunan karena Indonesia menjadi anggota lembaga/organisasi tersebut. Dari lima lembaga tersebut Indonesia menyetor iuran yang cukup besar kepada AIIB yakni Rp 3,73 sebagai setoran modal awal dalam keanggotaan.
"AIIB kalau tidak salah November ini akan mulai beroperasi. Tahun depan kita rencanakan setor Rp3,73 triliun. Ini akan menjadi investment bank multilateral yang cukup besar," ujar Robert ketika itu.
Sebagai informasi, AIIB merupakan Bank Pembangunan Multilateral yang dirancang untuk memberikan dukungan pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur di Asia, baik kepada institusi pemerintah maupun swasta.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menjadi salah satu penandatangan naskah Article of Agreement (AoA) pendirian AIIB di Beijing, China pada Senin (29/6) lalu.
(gen)