Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) diprediksi akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Jumat (27/5), setelah sempat berhasil ditutup pada level tertinggi.
David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital mengatakan, pada perdagangan Kamis (26/5), bursa Asia bergerak cukup agresif ditengah kenaikan harga minyak dan spekulasi kenaikan tingkat suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Harga minyak mengalami kenaikan yang didorong oleh laporan keterrsediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Minyak mentah AS disebut-sebut mengalami penurunan hingga 4,2 juta barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penguatan tersebut mendorong beberapa komoditas lain menguat, termasuk harga CPO (minyak kelapa sawit mentah)," ujarnya dalam riset, Jumat (27/5).
David memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 4.755 dan resisten 4.820. Penguatan rupiah dan naiknya harga komoditas menjadi sentimen penggerak IHSG.
"Indikator MACD membentuk sinyal golden cross sebagai konfirmasi penguatan jangka pendek," katanya.
Adapun, IHSG kemarin ditutup menguat sebesar 0,24% ke posisi 4.784. Kenaikan tersebut ditopang oleh enam sektor yang menguat dengan kenaikan terbesar adalah sektor pertambangan, agrikultur dan keuangan. Selain itu, nilai tukar mengalami pengalami penguatan ke level Rp13,585.
Proyeksi Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, IHSG akan berada pada rentang support 4.754-4.769 dan resisten 4.801-4.822.
"Laju IHSG berada di atas area target support 4.702-4.734 dan masih di bawah area target resisten kami di 4.793-4.819 hingga akhir sesi," terang dia.
Namun demikian, menurut Reza, laju IHSG yang sedang mencoba membentuk tren kenaikannya kembali di hadang dengan adanya aksi ambil untung yang menahan peluang penguatan lanjutan.
Dengan kondisi tersebut, maka laju IHSG pun diperkirakan akan kembali bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas .
"Di mana dimungkinkan kembali diselingi dengan adanya pelemahan," pungkasnya.
(bir)