Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astratel Nusantara, perusahaan infratsruktur milik Grup Astra, mengincar pendapatan dari usaha jasa jalan tol sebesar Rp1 triliun pada tahun ini atau naik 10 persen dari pencapaian tahun lalu, yaitu Rp909 miliar.
Wiwik D Santoso, Direktur Astratel mengatakan, pendapatan dari divisi usaha jalan tol tersebut berkontribusi sekitar 65-75 persen dari total pendapatan perusahaan. Sementara, sisanya berasal dari divisi usaha pelabuhan dan distribusi air bersih.
“Pendapatan bisa sampai Rp1 triliun. Sekarang laba masih kecil, karena belanja operasional yang besar. Saat ini, dari sisi profitability (keuntungan) enggak begitu bagus karena masih banyak proyek,” ujarnya tanpa menyebut target laba, Senin (30/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia optimistis, target pendapatan jalan tol dapat tercapai, mengingat mulai berjalannya beberapa proyek jelang perayaan Idul Fitri. Adapun, kontribusi terbesar pendapatan jalan tol masih akan disumbang dari jalan bebas hambatan Tangerang-Merak.Jalan tol Tangerang-Merak tercatat paling panjang, yakni 72,45 km.
Astratel sendiri mengempit 79,3 persen kepemilikan saham di jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera tersebut. Selain jalan tol Tangerang-Merak, perusahaan juga memiliki proyek tol lain, yaitu jalan tol Mojokerto-Jombang sepanjang 40,5 km dengan kepemilikan 100 persen.
“Untuk jalan tol Mojokerto-Jombang ini seksi I sudah beroperasi. Sementara, seksi II, III, IV sedang dalam proses pembebasan lahan dan konstruksi,” jelasnya.Astratel melalui PT Marga Trans Nusantara juga memiliki 40 persen kepemilikan saham di ruas tol Kunciran-Serpong. Namun, saat ini, jalan tol Kunciran-Serpong masih dalam proses pembebasan lahan. Perusahaan juga menggenggam 25 persen saham di ruas tol Semarang-Solo sepanjang 72,6 km.
“Ruas tol Semarang-Bawen telah beroperasi. Sementara ruas Bawen-Salatiga dalam proses pembangunan dan ruas Salatiga-Boyolali dalam pembebasan lahan,” jelas Wiwik.
Terakhir, Astratel melalui PT Trans Bumi Serbaraja yang merupakan konsorsium bersama PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Transindo Karya Investama dan PT Sinar Usaha Mahitala memenangkan tender ruas tol Serpong-Balaraja. Dalam konsorsium tersebut, Astratel menggenggam 25 persen kepemilikan saham.
Terkait rencana ekspansi lanjutan di divisi usaha jalan tol, Irawan Santoso, Direktur Utama Astratel menambahkan, perusahaan masih melihat kesempatan. Ia mengaku, ada dua opsi yang bisa dipakai perseroan, yaitu melalui proses tender atau akuisisi.
“Kami cukup pemilih ya dalam hal tender. Rasio kemenangan tender kami sampai 100 persen, karena memang kami ikut sedikit tender dan yang pasti menang saja,” pungkasnya.
(bir)