Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astratel Nusantara, perusahaan infrastruktur milik Grup Astra, menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp2 triliun pada tahun ini. Sampai saat ini, sebagian dari capex tersebut sudah digunakan untuk proyek pembangunan jalan tol.
Irawan Santoso, Direktur Utama Astratel mengatakan, sumber pendanaan belanja modal tersebut berasal dari kas internal Grup Astra. Adapun, hingga saat ini, sekitar 40 persen atau Rp800 miliar di antaranya telah digelontorkan untuk pengerjaan proyek.
“Capex yang sudah digunakan paling banyak mengalir untuk proyek jalan tol Jombang-Mojokerto,” ujarnya, Senin (30/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, tren penggunaan belanja modal di perusahaan infrastruktur terbilang besar di awal tahun, lantaran mengejar penyelesaian proyek. Hal itu terjadi terutama kalau pembebasan lahan sudah final.
“Kalau lagi kebut konstruksi, maka semua duitnya digunakan ke sana. Apalagi, kalau pembebasan lahan sudah tuntas,” jelasnya.
Baru-baru ini, Astratel melalui PT Trans Bumi Serbaraja yang merupakan konsorsium bersama PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Transindo Karya Investama dan PT Sinar Usaha Mahitala memenangkan lelang ruas tol Serpong-Balaraja. Dalam konsorsium tersebut, Astratel menggenggam 25 persen kepemilikan saham.
“Untuk proyek Serpong-Balaraja baru menang. Mungkin tanda tangan mulai pengerjaannya dua minggu lagi,” kata Irawan.
Ia menerangkan, saat ini, perusahaan terus mencari tender baru untuk memperbanyak portofolio bisnis. Pasalnya, model bisnis perusahaan infrastruktur yang bersifat jangka panjang membuat Astratel harus terus mempertahankan kesinambungan proyek.
“Sekarang ini yang terpenting kami bisa dapat proyek baru lagi. Jalan tol kan yang penting itu konektivitas. Kalau cuma sepotong, ya sengsara. Kalau tersambung semua, baru menguntungkan,” pungkasnya.
Irawan mengungkapkan, tahun 2018 mendatang akan menjadi tahun penting bagi perusahaan, karena beberapa proyek sudah beroperasi penuh dan diprediksi mulai menyumbangkan pendapatan. Saat ini, proyek Astratel yang berkontribusi optimal, yaitu jalan tol Tangerang-Merak yang dikelola oleh PT Marga Mandala Sakti (MMS). Di jalan bebas hambatan sepanjang 72,45 kilometer (km2) tersebut, Astratel mengempit 79,3 persen sahamnya.
Wiwik D. Santoso, Direktur Astratel menambahkan, perusahaan mengincar pendapatan dari usaha jasa jalan tol sebesar Rp1 triliun hingga akhir tahun ini atau naik 10 persen dari pencapaian tahun lalu, yaitu Rp909 miliar.
"Nilai target dari divisi usaha jalan tol tersebut akan berkontribusi sekitar 65-75 persen dari total pendapatan perusahaan. Sementara, sisanya akan berasal dari divisi usaha pelabuhan dan distribusi air bersih," pungkasnya.
(bir)