Belanja Konsumen AS Naik Tertinggi dalam 6 Tahun Terakhir

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 07:36 WIB
Kenaikkan tinggi belanja konsumen AS memberi ruang bagi The Fed untuk segera menaikkan suku bunga acuan.
Masyarakat AS antri untuk membeli iPhone 6 dan 6S dalam peluncuran perdana produk seluler Apple tersebu tdi Los Angeles beberapa waktu lalu. ( REUTERS/Jonathan Alcorn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat belanja konsumen Amerika Serikat tumbuh sebesar 1 persen pada April lalu. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tersebut merupakan yang tertinggi di Negeri Paman Sam dalam enam tahun terakhir.

Departemen Perdagangan AS mencatat peningkatan belanja konsumen pada April lalu merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2009 dan melampaui ekspektasi para ekonom yang memprediksi kenaikan di kisaran 0,7 persen. Belanja konsumen selama ini menyumbang lebih dari dua pertiga dari kegiatan ekonomi AS.

Meskipun data ekonomi lain mengalami pasang surut, belanja konsumsi kemungkinan akan tetap kuat, ditopang oleh kenaikan harga rumah serta membaiknya pasar tenaga kerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi ini membuat The Fed setengah langkah lebih dekat dengan kenaikan bunga berikutnya," ujar John Ryding, kepala ekonom dari RDQ Economics seperti dikutip dari Reuters.

Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada Jumat lalu, kenaikan suku bunga mungkin akan dilakukan pada bulan depan jika kegiatan ekonomi mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Pendapat Yellen itu serupa dengan pernyataan resmi The Fed pada April lalu.

Konsumsi rumah tangga yang kuat cukup berhasil meningkatkan inflasi April sesuai dengan yang diharapkan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 0,2 persen setelah naik tipis 0,1 persen pada Maret. Dengan demikian, PCE inti tumbuh 1,6 persen dibandingkan dengan periode April tahun lalu (year-on-year).

Para ekonom memperkirakan inflasi akan terus merayap naik pada tahun ini, mengikuti pergerakan dolar dan kenaikkan bertahap harga minyak dan upah.

Menurut CME FedWatch, mayoritas pelaku pasar keuangan optimistis The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada pada pertemuan Komite Pasar Tebuka dan Dewan Gubernur Bank Sentral (FOMC) 26-27 Juli.

"Belanja konsumen akan terus memimpin pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016, karena lebih banyak lapangan pekerjaan, kenaikan upah dan harga rumah memberikan rumah tangga lebih banyak uang untuk dibelanjakan," kata Gus Faucher, wakil kepala ekonom di PNC Financial di Pittsburgh.

Upah pekerja naik 0,5 persen pada April lalu, setelah naik 0,4 persen pada Maret. Sementara tabungan publik menyusut menyesuaikan dengan tren kenaikkan belanja, dari US$809,4 miliar pada Maret menjadi US$751,1 miliar. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER