Bursa AS Menguat Pasca Pengumuman The Fed

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2016 05:55 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 74,23 poin atau 0,43 persen ke 17.325,76, sedangkan indeks S&P 500 telah menguat 0,56 persen.
Ilustrasi bursa saham AS. (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS menguat dan indeks S&P 500 ditutup di level tertinggi tahun ini pada perdagangan Rabu (16/3) setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih sedikit dalam beberapa bulan mendatang.

Seperti dikutip dari Reuters, The Fed mengindikasikan pertumbuhan moderat AS ekonomi dan "pertumbuhan pekerjaan yang kuat" akan memungkinkan untuk mengetatkan kebijakan tahun ini dengan proyeksi menunjukkan dua kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin pada akhir tahun ini.

Namun bank sentral AS mencatat Negeri Paman Sam ini terus menghadapi risiko dari ekonomi global yang tidak menentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Karena ketidakpastian itu, komite dinilai bijaksana untuk mempertahankan sikap kebijakan pada pertemuan ini," kata Ketua Fed Janet Yellen.

Keputusan untuk mempertahankan suku stabil sejalan dengan prediksi analis. Namun nada pernyataan The Fed dianggap mengejutkan bagi beberapa orang.

"Kebanyakan orang mencari sebuah pernyataan yang sedikit hawkish dan mereka (The Fed) tidak memberikan hal itu. Itu tidak seimbang dan mungkin bahkan sedikit dovish," kata Tom Porcelli, kepala ekonom RBC Capital Markets.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 74,23 poin atau 0,43 persen ke 17.325,76, indeks S&P 500 telah menguat 11,29 poin atau 0,56 persen ke level 2.027,22 dan indeks Nasdaq Composite .IXIC telah naik 35,30 poin atau 0,75 persen ke angka 4.763,97.

Delapan dari 10 sektor utama dalam indeks S&P ditutup lebih tinggi. Sektor material naik paling tinggai mencapai 1,74 persen. Sementara sektor farmasi dan finansial tertinggal.

Adapun sektor energi S&P naik 1,6 persen karena harga minyak AS melonjak hampir 6 persen setelah produsen utama menguatkan rencana untuk membahas pembekuan produksi dan stok minyak mentah AS tumbuh kurang dari yang diharapkan. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER