Harga Referensi CPO Turun Jadi US$751,55 per Metrik Ton
CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 09:39 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan RI memutuskan harga referensi produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) periode bulan Juni 2016 sebesar US$751,55 per metrik ton. Nilai itu turun sebesar US$2,55 atau 0,34 persen dari periode bulan Mei 2016 yaitu US$754,10 per metrik ton.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Karyanto Suprih mengatakan, keputusan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38/M-DAG/PER/5/2016 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
“HPE dan harga referensi periode Juni 2016 ditetapkan setelah menyikapi perkembangan harga komoditas, baik nasional maupun internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/6).
BK CPO untuk bulan Juni 2016 tercantum pada Kolom 2, lampiran PMK 136 Tahun 2015 sebesar US$3 per metrik ton, tidak berubah atau sama dengan BK CPO untuk per iode bulan Mei 2016 sebesar US$3 per metrik ton.
“Meskipun turun, harga referensi CPO saat ini masih berada di atas ambang batas pengenaan BK di level US$750, sehingga pemerintah tetap mengenakan BK untuk CPO sebesar US$3 per metrik ton untuk periode bulan Mei 2016,” kata Karyanto.
Harga Referensi Biji Kakao Naik
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan Juni 2016 menguat sebesar US$146,16 atau 4,95 persen yaitu dari US$2.950,11 per metrik ton menjadi US$3.096,26 per metrik ton.
Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao, yang juga mengalami kenaikan sebesar US$143 atau 5,4 persen dari US$2.651 per metrik ton pada per iode bulan Mei menjadi US$2.794 per metrik ton.
“Kenaikan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan oleh meningkatnya harga internasional komoditas terebut,” kata Karyanto.
Namun, BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10 persen. Hal tersebut tercantum pada kolom 3 lampiran II PMK 75 Tahun 2012. Selain itu, untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Karyanto Suprih mengatakan, keputusan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38/M-DAG/PER/5/2016 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
“HPE dan harga referensi periode Juni 2016 ditetapkan setelah menyikapi perkembangan harga komoditas, baik nasional maupun internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Meskipun turun, harga referensi CPO saat ini masih berada di atas ambang batas pengenaan BK di level US$750, sehingga pemerintah tetap mengenakan BK untuk CPO sebesar US$3 per metrik ton untuk periode bulan Mei 2016,” kata Karyanto.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan Juni 2016 menguat sebesar US$146,16 atau 4,95 persen yaitu dari US$2.950,11 per metrik ton menjadi US$3.096,26 per metrik ton.
Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao, yang juga mengalami kenaikan sebesar US$143 atau 5,4 persen dari US$2.651 per metrik ton pada per iode bulan Mei menjadi US$2.794 per metrik ton.
Namun, BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10 persen. Hal tersebut tercantum pada kolom 3 lampiran II PMK 75 Tahun 2012. Selain itu, untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK