Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/6), setelah sempat menguat beberapa hari sebelumnya. Rentang support IHSG diprediksi berada pada level 4.787-4.809 dan resisten 4.856-4.872.
Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia mengatakan, setelah melesat pada awal-awal perdagangan, laju IHSG cenderung meradang. Hal ini dipengaruhi oleh laju bursa saham global yang mulai kurang bersahabat.
"Volume beli pun kembali berkurang, seiring dengan tren kenaikan IHSG (beberapa hari lalu) yang dimanfaatkan untuk aksi profit taking (ambil untung)," ujarnya dalam riset pagi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, sejumlah sentimen diyakini dapat menjadi penawar melemahnya IHSG hari ini, seperti tertutupnya utang gap, aksi beli asing yang tercermin dari kenaikan nett buy asing, serta laju rupiah yang kembali menguat.
Ia memprediksi, laju IHSG hari ini berada di atas area target support, yaitu pada level 4.749-4.771 dengan target resisten di level 4.835-4.857.
William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, IHSG bergerak dengan rentang support 4.774 dan resisten 4.877. Optimisme tersebut sejalan dengan rilis data perekonomian yang stabil, sehingga menunjukkan kondisi ekonomi dalam negeri yang sehat.
Sementara itu, mayoritas laju bursa kawasan Asia melemah setelah yen kembali menguat terhadap dolar AS, di mana investor melihat adanya pelemahan yang terjadi dalam jajak pendapat tentang referendum Brexit (rencana keluarnya Inggris dari Uni eropa).
Selanjutnya, bursa Eropa masih bergerak di area negatif didorong oleh sektor pertambangan dan properti. Chinese Manufacturing Data April 2016 disinyalir menjadi biang keladi yang mendongkrak aksi jual sektor tambang.
"Dirilisnya data inflasi Mei 2016 sebesar 0,24 persen tampaknya masih direspon positif oleh para pelaku pasar. Namun, sentimen yang ada masih kurang cukup mempertahankan kenaikan. Waspadai pelemahan lanjutan, tetap cermati sentimen yang ada," pungkasnya.
(bir)