Urai Kemacetan Bandung, Pemerintah Siapkan Jembatan Rp33,5 M

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jun 2016 15:22 WIB
Pembangunan jembatan layang Antapani diharapkan dapat mengurai kemacetan kota Bandung.
Pembangunan jembatan layang Antapani diharapkan dapat mengurai kemacetan kota Bandung. (Detikcom/Adam Rahadian Ashari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Jembatan Layang Antapani, di simpang Antapani Jalan Jakarta-Terusan Jakarta. Jembatan yang dibangun dengan struktur baja bergelombang dan dikombinasikan dengan timbunan ringan berupa mortar busa merupakan salah satu rancang bangun aplikatif yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR dan bertujuan untuk mengurai kemacetan kota Kembang.

"Ini menunjukan penelitian yang dilakukan Balitbang PUPR juga dipersembahkan bagi kota dan masyarakat," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari laman kementerian, Jumat (10/6).

Menteri Basuki meminta tahun ini juga dibuat jembatan layang dengan baja bergelombang untuk persimpangan kereta api.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibanding teknologi beton bertulang, penggunaan teknologi baja bergelombang mampu menghemat waktu konstruksi hingga setengahnya dengan biaya lebih hemat hingga 60-70 persen. Disamping itu dampak kemacetan di sekitar lokasi konstruksi juga lebih minim.

Pembangunan jembatan layang Antapani merupakan yang pertama menggunakan teknologi struktur baja bergelombang dengan bentang 44 meter yang dibangun di Indonesia. Konstruksi akan memakan waktu enam bulan dengan biaya total Rp33,5 miliar.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR Herry Vaza menjelaskan kekuatan jembatan layang dengan struktur baja bergelombang tidak perlu diragukan. Pasalnya, Pusjatan telah melakukan pengujian dan penghitungan yang cermat mengenai kekuatan jembatan.

Pembangunan jembatan layang Antapani merupakan proyek kerja sama antara Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR, Pemerintah Kota Bandung, dan Posco Steel Korea. Dari total anggaran Rp33,5 miliar yang dibutuhkan untuk pembangunan, sebesar Rp21,5 miliar berasal dari anggaran Pusjatan, Rp10 miliar dari Pemerintah Kota Bandung, Rp2 miliar dari Posco Steel Korea dalam bentuk komponen material.

“Proyek pembangunan flyover Antapani merupakan proyek percontohan mengatasi kemacetan di persimpangan sebidang jalan dan perlintasan kereta. Proyek sejenis juga akan dikembangkan di daerah-daerah lain,” kata Herry. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER