IHSG Melemah Tertekan Profit Taking di Akhir Pekan

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah karena tertekan aksi ambil untung (profit taking). Indeks turun sebesar 28,73 poin (0,58 persen) ke level 4.848 setelah bergerak di antara 4.848-4.887 pada Jumat (10/6).

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah 7 poin (0,05 persen) ke Rp13.294 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.281-Rp13.318.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan, IHSG ditutup terkoreksi dengan volume perdagangan yang cukup tinggi. Nilai tukar rupiah pun melemah seiring permintaan dolar AS menjelang pertemuan petinggi bank sentral AS pada pekan depan.

"Investor pun cenderung melakukan profit taking di akhir pekan setelah pekan ini berhasil mencapai di atas level tertinggi satu tahun. Investor domestik mendominasi aksi jual," ujarnya dalam ulasan.

RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,58 triliun dengan volume 10,75 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp232 miliar.

Sebanyak 121 saham naik, 167 saham turun, dan 95 saham tidak bergerak. Sementara, tujuh dari 10 indeks sektoral melemah. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor aneka industri yang melemah sebesar 3,2 persen.

Pilihan Redaksi Caplok IndoMet Coal, Adaro Incar Kebutuhan Produsen Baja Incar Pembangkit Listrik 20 ribu MW, Adaro Power Bakal IPO Global Bond Sritex US$350 Juta Oversubscribed 2 Kali

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,40 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,32 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 1,2 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 1,33 persen, indeks DAX di Jerman turun 1,72 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 1,22 persen. (gir/gen)