Jakarta, CNN Indonesia -- Program 1 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), sampai Juni 2016 ini telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 120 ribu unit rumah. Realisasi ini baru mencapai 12 persen dari target.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang sangat besar di sektor perumahan murah yang harus diselesaikan. Mulai dari bagaimana masyarakat yang belum memiliki rumah bisa mempunyai rumah yang layak huni. Kemudian bagi yang tidak mampu membeli rumah setidaknya bisa menyewa rumah susun yang dibangun oleh pemerintah.
“
Backlog hunian masyarakat yang belum punya hunian dan tidak layak huni masih cukup besar. Ini harus kita selesaikan bersama. Dari data yang ada, 13,5 juta masyarakat kita masih belum punya rumah yang layak huni,” tutur Basuki, dikutip dari laman kementerian, Senin (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah, menurutnya akan terus mendorong pembangunan rumah susun untuk disewa masyarakat yang dibiayai kas negara. Mantan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum menilai, kerja sama antara Perum Perumnas sebagai perusahaan milik pemerintah yang fokus pada pembangunan perumahan untuk masyarakat dengan pemerintah daerah harus lebih ditingkatkan lagi.
“Kementerian PUPR bisa membangun rumah susun (rusun) yang dibiayai oleh APBN tapi hanya bisa di sewa oleh masyarakat. Jika Pemda bisa menyediakan lahan untuk lokasi pembangunan rumah tentunya akan menurunkan harga rumah sehingga secara tidak langsung akan membantu Program 1 juta rumah yang dicanangkan oleh Jokowi.
Rusun JakabaringSetelah meresmikan pembangunan rusun untuk mendukung Asian Games 2018 dan program 1 Juta Rumah Untuk Rakyat di Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, kemarin. Basuki mengaku telah menugaskan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan untuk membantu membangun prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk Rusun Sentraland Jakabaring.
Diperkirakan bantuan PSU untuk rusun yang akan digunakan sebagai wisma atlet selama ajang Asian Games 2018 tersebut sebesar Rp36 miliar. “PSU itu nggak murah dan sudah ada aturannya,” ujar Basuki.
Bantuan PSU itu akan membuat suasana menjadi lebih baik dan nyaman bagi masyarakat yang tinggal di rusun yang dibangun oleh Perumnas tersebut. Setelah perhelatan Asian Games 2018, rusun tersebut akan diperuntukan sebagai tempat tinggal masyarakat serta para pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di daerah tersebut.