Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengumpulkan penerimaan sebesar Rp376,65 triliun atau 27,69 persen dari target Rp1.360,13 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 9 Juni 2016. Realisasi sementara penerimaan pajak itu turun 6,18 pesen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp401,44 triliun.
Realisasi tersebut terungkap dalam data Monitoring SPAN
Online yang diunduh pada 10 Juni 2016 pukul 11.30 WIB. Data tersebut bersifat sementara dan terus bergerak menyesuaikan jumlah aliran uang yang masuk dan keluar dari kas negara.
Data tersebut merinci, setoran pajak penghasilan (PPh) dari sektor minyak dan gas (migas) mengalami penurunan paling signifikan, yakni anjlok 40,34 persen setelah hanya mencatatkan nilai Rp14,22 triliun. Sementara per 9 Juni 2015, realisasi penerimaan PPh migas sebesar Rp23,84 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terbesar kedua adalah pajak pertambahan nilai (PPN) serta pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), yang secara keseluruhan mencatatkan nilai Rp138,84 triliun atau turun 6,37 persen dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu Rp148,29 triliun.
Berikutnya adalah PPh non migas, yang terkoreksi 2,8 persen setelah hanya membukukan penerimaan Rp220,3 triliun dari RpRp226,64 triliun per 9 Juni 2015.
Pos penerimaan yang masih mencatatkan pertumbuhan positif adalah pajak bumi dan bangunan (PBB), yang hingga 9 Juni 2016 terkumpul Rp652,45 miliar atau meningkat 42,81 persen.
Demikian pula dengan penerimana pajak lainnya, naik 19,59 persen, dari Rp2,19 triliun menjadi Rp2,62 triliun.
(ags/gen)