Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk memastikan kesiapan Sorong menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Upaya ini dilakukan untuk mendorong peningkatan investasi di Papua Barat.
Jokowi menerangkan, Papua tidak hanya membutuhkan penguatan konektivitas dan infrastruktur, tetapi juga pembangunan kawasan industri. Kedua hal ini dipercaya akan mempercepat pembangunan di Papua, terutama Papua Barat.
"Saya minta betul-betul dipastikan kesiapan lokasi, zonasi, lahan, infrastruktur, transportasi, dan kelembagaannya," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (14/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesiapan kelembagaan diperlukan guna mengantisipasi tumpang tindih kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Kalkulasi dan perhitungan matang juga diperlukan karena berkaitan dengan ketersediaan bahan baku, termasuk listrik sebagai penunjang keberlangsungan KEK di Sorong.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar kawasan industri dan pusat produksi di Papua, terutama Sorong, terintegrasi dengan tol laut.
"Sehingga nanti kapal-kapal hilir mudik atau ke Papua terisi penuh dengan produk tanah Papua," imbuh Jokowi.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah merencanakan untuk mengembangkan 25 KEK hingga tahun 2019 mendatang.
Sampai tahun 2014, pemerintah tercatat telah mengembangkan delapan KEK, yaitu Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), Tanjung Lesung, Tanjung Api-Api, Sei Mangkei, Palu, Morotai, Mandalika, dan Bitung.
(bir)