Kunjungan Presiden RI ke Korsel Tambah Kepercayaan Investor

ANTARA | CNN Indonesia
Minggu, 15 Mei 2016 15:20 WIB
Salahsatu agenda kunjungan Presiden Jokowi, yaitu kerja sama di bidang ekonomi, khususnya investasi.
Salahsatu agenda kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel, yaitu membahas kerja sama ekonomi, khususnya investasi. Rasio investasi Korsel di Indonesia mencapai 60-70 persen. (Setpres/Cahyo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani optimistis, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan (Korsel) pada 15-18 Mei 2016 akan meningkatkan kepercayaan investor negeri ginseng itu terhadap perbaikan iklim investasi Tanah Air.

"Korea Selatan merupakan salah satu mitra investasi Indonesia dengan rasio investasi yang tinggi, yakni sekitar 60-70 persen. Artinya, apabila mereka telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi, maka sebagian besar akan direalisasikan," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/5).

Franky sendiri ikut mendampingi presiden dalam kunjungan kerja tersebut, dimana salah satu agenda kerja samanya di bidang ekonomi, khususnya investasi. Salah satu hal yang diharapkan adalah komitmen investasi perusahaan-perusahaan Korea Selatan, baik investasi baru maupun perluasan.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu perusahaan garmen dan sepatu asal Korea Selatan yang sedang dalam tahap konstruksi, yang berlokasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diperkirakan akan produksi komersial awal September 2016. Perusahaan ini akan menyerap lebih dari 20.000 tenaga kerja dengan rencana investasi sebesar US$120 juta," katanya.

Menurut Franky, saingan berat Indonesia untuk menarik investasi dari Korsel di antara negara-negara ASEAN adalah Vietnam. Berdasarkan data FDI Market, investasi Korsel di Vietnam masih lebih besar dibandingkan Indonesia.

Lebih lanjut Franky menambahkan, BKPM terus berupaya untuk menginformasikan perubahan-perubahan dalam berbagai kesempatan, demi perbaikan iklim investasi kepada investor Korsel.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan informasi yang utuh dan komprehensif kepada investor Korea Selatan. Beberapa pihak yang selama ini mendukung, perwakilan RI di luar negeri dalam hal ini KBRI Seoul, kemudian di BKPM juga ada desk khusus Korea Selatan serta perwakilan BKPM (IIPC) di Seoul dan tim 'marketing officer' yang membantu memfasilitasi dengan kementerian teknis terkait," terang dia.

Sebagai informasi, investor Korsel termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Dari data BKPM kuartal pertama 2016, Korsel berada di peringkat keenam dari daftar asal investasi ke Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$188 juta terdiri dari, 435 proyek dan menyerap 28.349 tenaga kerja.

Investasi yang masuk dari Korsel tahun lalu mencapai US$1,2 miliar atau tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak 2010-2015, nilai investasi yang masuk dari Korsel mencapai angka US$8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.

Presiden Joko Widodo berangkat menuju Seoul, Korea Selatan, untuk melakukan kunjungan kenegaraan pagi ini didampingi sejumlah menteri bidang ekonomi.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Diaspora WNI di KBRI Seoul Minggu (15/5) malam. Pada Senin (16/5) Presiden dijadwalkan menemui Presiden Korsel Park Geun-hye untuk membahas sejumlah isu antara lain politik, ekonomi serta sosial dan budaya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER