Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan investasi pengelolaan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri kepada 130 perusahaan investor potensial asal Jepang.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan penawaran tersebut dilakukan dalam acara Business Forum: Investment Opportunities in Indonesia Economic Zones yang digelar oleh BKPM bekerjasama dengan KJRI Osaka, Jumat (13/5)
“Tercatat empat pengelola KEK dan tiga pengelola kawasan industri menawarkan peluang investasi di masing-masing kawasan di hadapan 130 perusahaan investor potensial asal Jepang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Franky menjelaskan upaya tersebut dilakukan untuk menggordinasikan pemasaran investasi KEK dan kawasan industri serta memberikan informasi yang komprehensif kepada investor.
“Keberadaan KEK dan kawasan industri didukung oleh potensi masing-masing daerah dengan adanya beragam alternatif KEK, maka investor dapat memilih KEK mana yang cocok bagi bidang usahanya,” katanya.
Menurut Franky, jajarannya optimistis dengan antusiasme perusahaan Jepang yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia, pemanfaatan KEK dan kawasan industri sebagai lokasi investasi akan dapat direalisasikan.
“Biasanya mereka juga lebih nyaman kalau satu klaster di kawasan industri tertentu seperti klaster otomotif, atau juga dari satu negara tertentu karena kemudian industri pendukungnya bisa dari negara yang sama juga,” jelasnya.
Sementara Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea mengatakan, dalam acara tersebut ia memaparkan mengenai beberapa hal di antaranya gambaran umum perekonomian Indonesia; target dan realisasi investasi nasional, khususnya investasi Jepang di Indonesia; pengembangan lokasi investasi di kawasan-kawasan ekonomi strategis Indonesia; rencana umum dan peluang investasi bidang infrastruktur, terutama dlm mendukung pengembangan kawasan.
“Selain itu juga upaya peningkatan layanan investasi seperti revisi DNI, peluncuran Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), izin investasi 3 jam, Kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK), Fasilitas Percepatan Jalur Hijau, dan Insentif Fiskal,” katanya.
Adapun pengelola lima KEK yang hadir dan memberikan paparan antara lain KEK Tanjung Siapi-Api oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, kemudian KEK Sei Mangkei, KEK Palu, dan KEK Madalika oleh Sekdenas KEK Enoh Suhartono, Kawasan Industri Bantaeng oleh Vice President PT ISDN Bantaeng Corporation M. Taufik Fahruddin, Kawasan Industri Kendal oleh Senior Manager Sembcorp Keiko Fujita, Kawasan Industri JIIPE oleh Direktur AKR Corporindo Koko Matthew.
BKPM mencatat dalam kuartal I 2016 ini, investasi Jepang di Indonesia mencapai US$1,58 miliar yang terdiri dari 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja. Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia.
(gir)