Saratoga Timbang Akuisisi Medco Power oleh Investor Thailand

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2016 16:40 WIB
Amata B. Grimm Power Group mengajukan penawaran untuk memboyong lebih dari 51 persen saham Medco Power yang dimiliki Saratoga.
Amata B. Grimm Power Group mengajukan penawaran untuk memboyong lebih dari 51 persen saham Medco Power yang dimiliki Saratoga. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengaku rencana penjualan saham PT Medco Power Indonesia kepada investor asal Thailand belum final karena masih dalam pembahasan dengan para pemegang saham.

Seperti diketahui, perusahaan asal Negeri Gajah Putih, Amata B. Grimm Power Group bersama dengan Global Power Synergy PCL mengajukan penawaran untuk memboyong lebih dari 51 persen saham Medco Power.

Adapun, Saratoga sebelumnya memboyong 51 persen saham Medco Power pada 2011. Perseroan mencaplok Medco Power melalui PT Saratoga Power dengan menggelontorkan dana US$112 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Saratoga Investama, Andi Esfandiari membenarkan rencana akuisisi saham Medco Power oleh investor asal Thailand. Namun, ia mengaku perseroan masih membahas hal itu dengan para pemegang saham lain, karena penawaran akuisisi di atas 51 persen.

"Ya benar, negaranya itu. Tapi kami masih membahasnya. Kami masih harus membicarakannya dengan para pemegang saham lainnya, karena Saratoga tidak sendiri," kata Andi, Rabu (15/6).

Terkait alasan rencana penjualan saham ini, Andi menyatakan Saratoga Investama tengah mencari investasi lainnya untuk mendapatkan arena perputaran dana yang baru.

"Kami tidak menutup opportunity yang menarik. Selain itu, kami ingin agar perusahaan investasi ini mampu mendapatkan reguler dividen. Jadi, kalau ada opportunity yang segar ini, ya kami pertimbangkan," jelasnya.

Sebagai informasi, perusahaan investasi ini mencatat Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar Rp14,8 triliun dari 22 perusahaan hingga kuartal I 2016. Raihan ini naik dari total NAB sebesar Rp13,3 triliun yang merupakan capaian kuartal IV 2015.

"Naiknya ini karena kami terus mencoba mencari peluang-peluang investasi baru. Terakhir kami meloloskan PT Agra Energi Indonesia dan berhasil mengakuisisi saham PT Batu Hitam Perkasa, pemegang saham Paiton Energy," papar Andi.

Selain itu, pada kuartal I tahun ini, Saratoga Investama mengurangi beban utang dengan membeli kembali exchangeable bonds melalui Delta Investment Horizon Ltd. sebesar US$17,3 juta. Dengan aksi tersebut, guaranteed exchangeable bonds yang masih terutang sebesar US$82,7 juta dari total US$100 juta.

Dari sisi kinerja keuangan, Saratoga Investama mencatatkan laba bersih senilai Rp235,72 miliar pada kuartal I 2016, atau naik 2.584,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp8,78 miliar.

Menariknya, lonjakan laba bersih tersebut berbanding terbalik dengan pendapatan perseroan. Penjualan dan pendapatan usaha tercatat Rp230,95 miliar pada kuartal I atau anjlok hingga 78,49 persen dari Rp1,07 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara, beban pokok penjualan dan pendapatan juga turun menjadi Rp206,39 miliar dari sebelumnya Rp793,60 miliar. Adapun salah satu pendongkrak laba bersih perseroan adalah untung selisih kurs mata uang asing senilai Rp140,85 miliar. Pasalnya, pada kuartal I 2015, perseroan mengalami rugi selisih kurs mata uang asing Rp118,38 miliar. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER