Garuda Tunggu Kepastian Pengoperasian Terminal 3 Soetta

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2016 06:50 WIB
Garuda Indonesia telah menyiapkan 30 jadwal penerbangan per hari tujuan Yogyakarta, Solo, Semarang, Kalimantan dan Sumatera khusus di terminal 3 Bandara Soetta.
Simulasi operasional Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk memastikan penerbangannya selama masa mudik lebaran dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta tak akan terganggu oleh penundaan pengoperasian Terminal 3 Ultimate.

Direktur Utama  Garuda Indonesia Arif Wibowo menyatakan, perseroan masih menunggu kesiapan terminal baru milik PT Angkasa Pura II (Persero) itu untuk mengalihkan armada dan memaksimalkan pelayanannya.

Sebelumnya PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan terminal berstandar internasional itu beroperasi pada 20 Juni 2016.  Namun karena alasan keselamatan penumpang, Kementerian Perhubungan belum mengeluarkan izin operasional sampai masalah teknis di lapangan teratasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengikuti ketentuan pemerintah, karena itu masih difinalisasi oleh AP II dan Kemenhub jadi kami menunggu saja," ujar Arif, Rabu (22/6).

Maskapai pelat merah itu telah menyiapkan penerbangang dengan rute Yogyakarta, Solo, Semarang, Kalimantan dan Sumatera dengan total frekuensi penerbangan mencapai 30 jadwal per hari khusus di terminal 3.

"Kalau memang sudah waktunya kami pindah, kami siap pindah sesuai dengan ketentuan," jelas Arif.

Namun, Arif menjamin operasional angkutan selama masa Lebaran nanti tetap berjalan kondusif meski tetap beroperasi di Terminal 2. Garuda mencatat tingkat okupansi selama delapan hari sebelum dan 12 hari setelah Lebaran telah mencapai 100 persen.

"Mudik sudah siap. Kami sudah tambah kapasitas untuk periode H-8 sampai H+12  kira-kira ada kenaikan 23 persen kapasitasnya," katanya.

Sementara manajemen AP II memutuskan untuk mencoret penggunaan istilah Ultimate untuk Terminal 3 yang dikembangkan dengan dana Rp7 triliun tersebut. Kebijakan tersebut diambil AP II usai mendapat kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menyebut penggunaan istilah Ultimate, tidak mencerminkan bahasa Indonesia yang benar.

Sekretaris Perusahaan AP II Agus Haryadi menjelaskan bahwa kata Terminal 3 Ultimate merujuk kepada proyek pengembangan dan perluasan Terminal 3 yang sebelumnya telah beroperasi dan diresmikan pada 2009 oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Agar lebih mudah membedakan dan tidak membingungkan, maka proyek perluasan Terminal 3 disebut Terminal 3 Ultimate. Arti dari kata ultimate itu sendiri adalah bahwa pengembangan yang dilakukan di Terminal 3 kali ini sudah paling maksimal, tidak bisa lebih dari yang sudah berdiri saat ini," jelasnya.

Melihat perkembangan saat ini, di mana proyek pengembangan tersebut hampir usai dan akan segera dioperasikan maka AP II secara resmi menggunakan nama Terminal 3.

"Sehingga, kami tegaskan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini hanya terdapat Terminal 1, 2, dan 3. Apabila nanti ada proyek pembangunan terminal baru maka akan disebut dengan Terminal 4,” jelas Agus Haryadi. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER