Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang melanjutkan pergerakan positif karena ditopang penguatan rupiah sepanjang Juni, di tengah variatifnya sentimen global.
Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan bursa global tadi malam bergerak variatif. Ia merinci, indeks Eurostoxx di kawasan Euro naik 0,37 persen ke level 2.978,31. Sementara di Wall Street, indeks saham utama Dow Jones dan S&P, tadi malam masing-masing terkoreksi 0,27 persen dan 0,17 persen ke level 17.780,83 dan 2.085,45.
“Fokus pasar saat ini bergeser ke rencana kebijakan moneter The Fed menyusul optimisme referendum di Inggris akan menghasilkan Inggris tetap berada di Uni Eropa,” ujarnya dalam riset, Kamis (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kebijakan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) akan berjalan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Hal itu menyusul perkembangan ekonomi negara tersebut yang menghadapi sejumlah tantangan saat ini.
“Dolar sepanjang bulan ini melemah sekitar 2,6 persen, setelah pasar meyakini The Fed tidak akan menaikkan tingkat bunganya dalam waktu dekat,” jelasnya.
Hal tersebut, lanjutnya, telah menguntungkan pergerakan mata uang
emerging market termasuk rupiah yang sudah menguat sekitar 2,3 persen terhadap dolar sepanjang Juni ini hingga kemarin berada di Rp13.298.
David menilai, penguatan rupiah sepanjang Juni ini telah berdampak positif terutama terhadap saham-saham sektoral yang sensitif dengan suku bunga seperti properti, konsumsi, perbankan, dan infrastruktur.
“Dengan bervariasinya sentimen pasar saham global saat ini, IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak variatif dalam rentang konsolidasi, namun masih berpeluang kembali menguat menguji resisten di kisaran 4910 hingga 4940 dengan
support di 4.880,” jelasnya.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan IHSG terlihat dapat menjaga dengan kuat level
support yang telah teruji dan sedang melanjutkan proses pembentukan pola penguatan jangka pendek.
“Potensi pergerakan dalam jangka pendek menuju resisten 4.911 selama
support 4.854 dapat terjaga dengan baik. Momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan investor jelang libur panjang, serta masih bergolaknya harga komoditas masih cukup mempengaruhi pola gerak
market global maupun regional. Hari ini IHSG berpotensi menguat,” jelasnya.
(gen)