Referendum Brexit Makin Dekat, IHSG Diperkirakan Menguat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2016 09:00 WIB
Dari dalam negeri, pengesahan revisi APBN 2016 dan RUU Tax Amnesty menjadi sentimen positif bagi investor.
Dari dalam negeri, pengesahan revisi APBN 2016 dan RUU Tax Amnesty menjadi sentimen positif bagi investor. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tetap melanjutkan penguatan seiring meredanya kekhawatiran rencana Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). Sementara dari dalam negeri, pengesahan revisi APBN 2016 dan RUU Tax Amnesty menjadi sentimen positif.

Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, pasar saham global tadi malam melanjutkan penguatannya dalam rentang terbatas, di tengah harga minyak dunia yang melemah.

Ia merinci, indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa menguat 0,83 persen ke level 2.967,34. Sementara, indeks Dow Jones dan S&P di Wall Street masing-masing menguat tipis 0,14 persen dan 0,27 persen ke level 17.829,73 dan 2.088,90.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Harga minyak mentah koreksi 1,1 persen ke US$48,85 per barel. Pasar saham global tengah wait and see menjelang referendum pada 23 Juni di Inggris. Pelaku pasar mengantisipasi hasilnya apakah Inggris tetap berada di blok ekonomi Uni Eropa atau sebaliknya,” katanya dalam riset, Rabu (22/6).

Menurut David, sejauh ini pelaku pasar optimistis referendum akan menghasilkan Inggris tetap berada di kawasan Uni Eropa. Sementara di Wall Street tadi malam, pasar juga mencermati testimoni Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jannet Yellen di depan Kongres negara tersebut.

“IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas menguji resisten di 4.910 cenderung menguat terbatas menyusul rendahnya kekhawatiran terjadinya Brexit, sedangkan support saat ini di 4.850. Dari sentimen domestik, pasar optimistis parlemen akan mengesahkan revisi APBN 2016 dan RUU Tax Amnesty pekan depan,” jelasnya.

Terkait perdagangan kemarin, David menilai penguatan IHSG diwarnai aksi ambil untung sejumlah saham sektoral di akhir sesi. Alhasil IHSG ditutup hanya menguat terbatas 15,183 poin (0,31 persen) ke level 4.878,71.

“Saham sektor properti dan jasa konstruksi menjadi penopang utama penguatan indeks kemarin. Sedangkan saham pertambangan terutama tambang logam bergerak konsolidasi diwarnai aksi ambil untung,” katanya.

Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan IHSG sedang berusaha melanjutkan pola penguatan jangka pendek. Ia menilai level support kuat berhasil dipertahankan dengan baik.

William menilai, sentimen pelonggaran kebijakan Loan to Value (LTV) serta penurunan suku bunga acuan menjadi pendorong emiten properti. Selain itu, pola gerak indeks global juga dinilai memberikan pengaruh tersendiri terhadap pergerakan IHSG.

Support saat ini terlihat pada level 4.824 dengan target resisten pada level 4.902 yang memiliki potensi digapai dalam waktu dekat. Kenaikan juga didorong oleh capital inflow yang masih terus berlanjut. IHSG hari ini berpotensi menguat,” jelasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER