Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah kompak melemah menyusul perhitungan suara sementara dari referendum Britania Raya yang memenangkan kubu pendukung Brexit.
Reuters mencatat, IHSG sejauh ini anjlok 1,33 persen ke level 4,809.28, sedangkan rupiah terkoreksi 1,6 persen menjadi Rp13.375 per dolar AS.
Koreksi negatif juga terjadi di seluruh bursa saham Asia. indeks saham Nikkei di Jepang anjlok 8,21 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 4,7 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks saham utama Australia, ASX tercatat melemah 2,85 persen, menyusul kemudian ideks KOSPI di korea terjerembab 4,51 persen.
Sementara di Singpura, indeks saham Straits Times minus 2,58 persen.
Aldian Taloputro, Ekonom Senior Standard Chartered mengatakan, efek dari Brexit akan sangat terasa di pasar keuangan. Pasalnya, pelaku pasar sangat menanti langkah selanjutnya dari Pemerintah Inggris jika hasil referendum memenangkan kubu pendukung Brexit.
"Yang paling terpengaruh adalah pasar uang karena menimbulkan risk aversion (ketakutan) baru," ujarnya keapda CNNIndonesia.com, Jumat (24/6).
Selain berdampak ke internal Inggris, kata Aldian, Brexit juga menimbulkan risiko baru bagi perekonomian Uni Eropa. Sebab, jika Inggris berhasil keluar dari Uni Eropa, maka dapat memicu negara-negara lain di kawasan Benua Biru menggelar referendum serupa.
"Namun yang paling terpukul adalah Poundsterling, jatuhnya paling dalam," tuturnya.
Sementara ke Indonesia, Aldian meyakini dampak Brexit tidak akan terlalu besar. Meski IHSG dan Rupiah mengalami koreksi, tetapi ia memperkirakan fenomena ini tidak akan berlangsung alma.
"untuk hari ini mungkin masih akan terkena sentimen negatif ya," kata Aldian.
Menurutnya, hubungan dagang Indonesia dengan Inggris sangat kecil, yakni hanya sekitar 1 persen dari total nilai ekspor dan impor Indonesia. Namun ke Uni Eropa, lanjutnya, skala dagangnya cukup lumayan, yakni sekitar 10 persen dari nilai ekspor dan impor secara keseluruhan.
(ags/gen)