Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks saham berjangka Amerika Serikat (AS) langsung jatuh setelah suara pendukung dan penentang Brexit saling kejar dalam referendum yang berlangsing di Britania Raya.
Setelah sebelumnya menguat pada penutupan perdagangan Kamis (24/6), Reuters melaporkan indeks S&P futures E-Mini turun 0,8 persen karena hasil perhitungan sementara sempat didominasi oleh kubu pendukung Brexit.
Pada saat yang bersamaan, poundsterling sempat anjlok menjadi US$1,43, yang merupakan level terendah sejak awal tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar empat jam pasca pemungutan suara ditutup atau sekitar pukul 02.00 waktu London, Jumat (24/6) dini hari, kelompok yang menginginkan Inggris "meninggalkan" UE unggul dengan perolehan 52,6 persen suara. Sedangkan rivalnya yang menginginkan agar Inggris "bertahan" di UE menguasai 47,4 persen suara.
Namun selang sejam kemudian, kondisinya berbalik. Kelompok penetang Brexit unggul dengan perolehan 50,2 persen suara, sedangkan suara pendukung Brexit tergerus menjadi 49,7 persen.
Namun, terlalu dini untuk menyimpulkannya siapa pemenangnya karena kedua kubu sampai saaat ini masih bersaing ketat untuk menentukan masa depan Britania Raya.
Kondisi ini membuat gelisah para pelaku pasar, yang tercermin dari volatilitas indeks saham berjangka.
Sebelumnya pada Kamis (23/6), bursa saham AS naik karena investor bertaruh Inggris akan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa. Mereka optimistis kegagalan Brexit akan membebaskan pasar Eropa dan perekonomian global dari kerusakan.
Indeks saham Dow Jones industrial average naik 230,24 poin atau 1,29 persen menuju 18.011,07. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 27,87 poin atau 1,34 persen ke level 2.113,32. Sedangkan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 76,72 poin atau 1,59 persen menjadi 4.910,04.
(ags)