Okupansi Perkantoran Pada Kuartal II 2016 Turun

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2016 06:36 WIB
Colliers International Indonesia menilai, ekonomi yang mulai melambat pada 2015  menyebabkan permintaan sewa kantor menurun.
Colliers International Indonesia menilai, ekonomi yang mulai melambat pada 2015 menyebabkan permintaan sewa kantor menurun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga konsultan properti, Colliers International Indonesia melaporkan tingkat okupansi sewa gedung perkantoran di lokasi bisnis (Central Business District/CBD) menurun menjadi 85,6 persen pada kuartal II 2016, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 93,7 persen.

Sementara, untuk perkantoran di luar area CBD, tingkat okupansinya menurun menjadi 85,6 persen dari periode sebelumnya 93,7 persen.

"Kantor itu ditentukan penawaran dan permintaan, setelah pertumbuhan kantor luar biasa pada 2011-2014, di mana penawaran dan permintaan lumayan sama, malah di 2012 permintaan kantor melebihi terutama di area CBD. Ini membuat harga rental naik pada 2012 ke 2013 dan akibatnya banyak pengembang pada bangun kantor, akibatnya banyak penawaran sampai 2018," ujar Direktur Senior Pelayanan Kantor Colliers, Bagus Adikusumo, Rabu malam (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pada tahun 2015 ekonomi mulai melambat sehingga menyebabkan permintaan kantor menurun. Maka dari itu, karena penawaran yang begitu banyak dan permintaan melambat menyebabkan okupansi perkantoran menurun.

"Tidak ada yang membayangkan melambat, karena setelah pemilihan umum (pemilu) presiden, pesta rakyat, ternyata ekonomi global dan Indonesia melambat," jelasnya.

Berdasarkan data Colliers, suplai unit perkantoran sewa di area CBD pada kuartal II tahun ini seluas 5,46 juta meter persegi. Sementara, suplai unit perkantoran di luar area CBD seluas 2,89 juta meter persegi.

Menurut Bagus, pemerintah daerah (pemda) akan lebih ketat dalam memberi izin pembangunan gedung perkantoran. Sehingga, pengembang akan berhati-hati dalam memutuskan untuk membangun kantor karena banyak gedung yang okupansinya rendah.

"Jadi, nanti jika ekonomi membaik pada 2017-2018, permintaan dan penawaran nanti mulai seimbang, jadi tahun 2019 bisa lebih baik lagi," katanya.

Meski okupansi rendah, bila dilihat sejak awal tahun (year to date/ytd), rerata sewa terhadap ketersediaan (asking rent) perkantoran di area CBD bila dihitung secara keseluruhan naik 4,2 persen menjadi Rp346 ribu per meter persegi tiap bulannya.

"Logikanya ini terjadi karena gedung perkantoran baru mulai beroperasi dengan tingkat kekosongan tinggi, dan ada tiga gedung perkantoran baru yaitu Sinarmas MSIG, International Financial Centre 2, dan Capital Place ini menyewakan dengan harga tinggi sehingga mempengaruhi asking rents," kata Senior Associate Director Colliers Ferry Salanto.

Namun, asking rent perkantoran di luar area CBD dan TB Simatupang turun jika dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp224 per meter persegi tiap bulannya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER