Empat Bank Besar Masih Optimistis Kredit Tumbuh Dua Digit

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2016 07:28 WIB
Meski penyaluran kredit tidak terlalu kencang di awal tahun, empat bank besar masih berani memasang target pertumbuhan kredit hingga dua digit.
Meski penyaluran kredit tidak terlalu kencang di awal tahun, empat bank besar masih berani memasang target pertumbuhan kredit hingga dua digit. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski penyaluran kredit tidak terlalu kencang di awal tahun, empat bank besar masih berani memasang target pertumbuhan kredit hingga dua digit.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya. Bank berlogo pita kuning itu masih optimistis pertumbuhan kredit bisa mencapai 10 persen tahun ini.

"Kami awalnya memasang target 12-14 persen tapi akan kami revisi di Rencana Bisnis Bank (RBB) menjadi 10 persen," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas saat dihubungi, Rabu (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rohan mengatakan perlambatan permintaan kredit selama di semester I banyak terjadi di segmen kredit usaha kecil menengah (UKM). Menurutnya, sektor tersebut terkena dampak lanjutan dari penurunan kualitas kinerja korporasi besar yang bergerak di bidang minyak dan gas, komoditas dan pertambangan.

Bank Mandiri juga mewaspadai peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL) yang timbul akibat penurunan daya nasabah dalam mencicil kreditnya. Perseroan akan melakuan mitigasi dengan membentuk gugus tugas (task force) khusus penanganan kredit bermasalah yang bertugas merestrukturisasi kredit.

Hingga kuartal I 2016, NPL Bank Mandiri tercatat sebesar 2,89 persen meningkat dari tahun lalu yang mencapai 1,89 persen.

"NPL juga masih diwaspadai meningkat terutama dari special mention loans," ujarnya.,

Sementara itu, Direktur Treasury PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Panji Irawan menyebut meski mencatatkan kinerja yang baik selama kuartal I, BNI juga turut mewaspadai penurunan permintaan di semester II. Pasalnya kondisi perekonomian domestik masih rentan terdampak gejolak pasar keuangan global.

Kendati demikian, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit sebesar 15-17 persen.

"Kredit di dunia bisnis belum terlalu kondusif karena pertumbuhan domestik dan global sendiri juga lagi rendah. Harga relatif stabil tidak ada inflasi itu cerminan pertumbuhan tidak terlalu kondusif buat kredit," ujar Panji.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI juga memastikan akan menaikkan target pertumbuhan kredit dari 15 persen menjadi 16 persen pada tahun ini melalui revisi RBB yang akan diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan pada Juni 2016.

”Untuk capai target laba tahun ini, kita naikkan (target pertumbuhan) kredit satu persen,” kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo.

Dengan dinaikkannya proyeksi pertumbuhan kredit itu, perusahaan yang baru meluncurkan satelit ini juga akan menambah daya simpanannya untuk menjaga likuiditas agar tetap mampu ekspansi kredit.

Sementara itu Direktur Utama PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria juga masih optimistis pertumbuhan kredit mencapai 9-11 persen sesuai rencana bisnis perseroan di awal tahun. Segmen komersial dan UKM diproyeksi masih menunjang kinerja bisnis bank asal Negeri Jiran itu.

"Kami tetap pertahankan pertumbuhan sesuai rencana sebesar 9-11 persen. Beberapa segmen komersial masih tumbuh karena masih ada belanja infrastruktur pemerintah dan konsumsi ritel masih cukup kuat," ungkap Taswin. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER