Kunjungan Wisman ke Indonesia Mei 2016 Meningkat 7,37 Persen

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 01 Jul 2016 12:47 WIB
Dari total 915,2 ribu wisman yang berkunjung, wisman Singapura mendominasi sebanyak 14,79 persen, Malaysia 14,10 persen, dan Tionghoa 12,61 persen.
Ilustrasi wisatawan asing. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia capai 7,37 persen, yakni dari 852,4 ribu kunjungan pada Mei 2015 lalu menjadi 915,2 ribu kunjungan pada periode yang sama tahun ini. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikannya sebesar 1,57 persen.

"Dari total 915,2 ribu kunjungan wisman, tercatat beberapa negara memberikan sumbangan wisman tertinggi, yaitu Singapura 14,79 persen, Malaysia 14,10 persen, Tionghoa 12,61 persen, Australia 11,67 persen, dan India 4,03 persen," ujar Suryamin, Kepala BPS, Jumat (1/7).

Sebanyak 865,4 ribu wisman berkunjung melalui 19 pintu utama, dan 49,8 ribu wisman lainnya berkunjung di luar pintu utama. Kunjungan wisman Mei 2016 tertinggi terjadi melalui pintu masuk Bandara Sepinggan, Kalimantan Timur, yakni sebesar 38,70 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diikuti oleh Bandara Ngurah Rai, Bali sebesar 37,37 persen. Lalu, Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta sebesar 33,94 persen. "Bali dan Yogyakarta masih menjadi kategori utama yang menjadi pintu masuk wisman ke Indonesia untuk beberapa tahun terakhir," ungkap Suryamin.

Secara kumulatif, di sepanjang Januari-Mei 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 4,43 juta kunjungan atau naik 7,48 persen bila dibandingkan dengan kunjungan pada periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 4,13 juta kunjungan.

Sejalan dengan kenaikan kunjungan wisman tersebut, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi juga terkerek naik 1,74 poin. Yakni, mencapai 55,46 persen pada Mei 2016 dari posisi sebelumnya 53,27 persen pada Mei 2015.

"TPK tertinggi di Sulawesi Utara mencapai 64,32 persen, diikuti Sulawesi Tengah 63,68 persen, dan Jawa Timur 62,80 persen. Sedangkan yang terendah itu Bangka Belitung 43,24 persen," ujar Suryamin.

BPS mencatat, TPK dengan kenaikan tertinggi kalau dibandingkan dengan Mei 2015, terjadi di Provinsi Jambi 16,37 poin, Provinsi Banten 13,34 poin, dan Sumatera Selatan 10,92 poin. Sedangkan, TPK dengan penurunan tertinggi, yakni Provinsi Sulawesi Tengah 9,31 poin dan TPK dengan penurunan terendah, yakni Provinsi Lampung, 0,25 poin.

Dari sisi klasifikasi hotel, penginapan bintang IV lebih dominan, yakni mencapai 58,09 persen. Sedangkan hotel kelas bintang I menjadi yang terendah, yakni 44,61 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang di 27 provinsi selama Mei 2016 turun 0,37 poin menjadi 1,75 hari.

"Kalau dirinci per provinsi, Bali masih primadona dengan rata-rata menginap selama 2,73 hari. Lalu, Jambi dan Sulawesi Utara masing-masing 2,11 hari, dan Kepulauan Riau 2,02 hari. Sedangkan yang terendah adalah Gorontalo 1,22 hari saja," jelas Suryamin.

BPS juga menempatkan Provinsi Sulawesi Utara sebagai provinsi dengan catatan wisman paling lama menginap, yakni 4,17 hari. Sedangkan Aceh hanya 1,36 hari.

Untuk tamu Indonesia, hotel-hotel di Provinsi Bali menjadi yang tertinggi frekuensi menginap para tamunya, yakni selama 2,33 hari, Provinsi Gorontalo menjadi yang terendah, yakni 1,20 hari. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER