BPS Pantau Harga Ayam Sampai Minyak Goreng Merangkak Naik

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 15:45 WIB
BPS meminta pemerintah mengantisipasi kenaikan harga yang lebih tinggi pada saat ramadan dengan mendesak pemasok menjamin ketersediaan bahan pangan.
BPS meminta pemerintah mengantisipasi kenaikan harga yang lebih tinggi pada saat ramadan dengan mendesak pemasok menjamin ketersediaan bahan pangan. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya kenaikan harga bahan pangan sepanjang Mei, menjelang puasa yang dimulai bulan ini.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, harga daging ayam ras tercatat naik 7,17 persen sepanjang bulan lalu dengan andil 0,08 persen terhadap inflasi.

“Kenaikan ini karena harga daging ayam ras sudah mengalami kenaikan dari distributornya. Kami perkirakan menjelang masuknya ramadan,” tutur Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (1/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 82 kota yang dijadikan acuan Indeks Harga Konsumen (IHK), Suryamin menyebutkan kenaikan harga daging ayam ras terjadi di 64 kota. Kenaikan tertinggi dialami kota Tanjung Pandan, Bangka-Belitung sebesar 38 persen dan Jambi sebesar 26 persen.

Selanjutnya, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas gula pasir yang tercatat naik 7,4 persen dengan andil 0,04 persen terhadap inflasi bulan lalu. Kenaikan harga tersebut terjadi di 80 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Bulukumba, Sulawesi Selatan sebesar 19 persen dan Sumenep, Jawa Timur sebesar 17 persen.

“Kenaikan ini karena tingginya permintaan menjelang ramadan dan kami perkirakan mungkin stok gula juga terbatas,” ujarnya.

Berikutnya, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan sebesar 3,12 persen dengan andil 0,02 persen terhadap inflasi. Kenaikan terjadi di 61 kota IHK dengan kenaikan tertinggi terjadi di Batam yang mencapai 10 persen.

Selanjutnya, harga minyak goreng juga mengalami kenaikan sepanjang bulan lalu sebesar 1,73 persen dengan andil 0,02 persen terhadap inflasi.

Selain karena menjelang ramadan, menurut Suryamin, kenaikan harga minyak goreng juga disebabkan oleh naiknya harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia.

Aksi Pemerintah

Melihat kenaikan harga sejumlah bahan pangan di atas, Suryamin meminta pemerintah mengantisipasi kenaikan harga yang lebih tinggi pada saat ramadan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan pemasok untuk menjamin ketersediaan bahan dan kestabilan harga.

Tidak hanya mencatat terjadinya kenaikan harga menjelang puasa, Suryamin mengatakan BPS juga memantau terjadinya penurunan harga sejumlah bahan pangan seperti cabai merah sebesar 10,4 persen.

Penurunan terjadi di 55 kota IHK dengan penurunan tertinggi terjadi di Bungo, Jambi yang mencapai 45 persen dan Denpasar, Bali sebesar 41 persen.

“Penurunan harga cabai merah terjadi karena beberapa sentra produksi cabai telah memasuki masa panen,” ujarnya.

Selanjutnya, komoditas beras juga mencatatkan penurunan harga sebesar 0,5 persen dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,02 persen. Penurunan harga terjadi karena telah masuknya masa panen yang menyebabkan bertambahnya pasokan.

“Penurunan terjadi di 38 kota IHK, yang tertinggi terjadi di Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang turun sebesar 12 persen dan Kendari (Sulawesi Tenggara) yang turun sampai 5 persen,” ujarnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER