Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terus menyatakan kemacetan para pemudik saat keluar dari pintu tol Brebes Timur atau yang dikenal dengan Brebes Exit (Brexit) perlu dievaluasi.
Jonan menilai, kepadatan yang selama ini terjadi di Brexit berakar dari sempitnya ruas jalan arteri sehingga membuat kepadatan kendaraan menumpuk.
"Ini yang harus dievaluasi, kenapa Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membuat jalur keluar tol di jalan arteri seperti itu, ini jadi yang membuat penumpukan sehingga kemacetan pun tak terhindari," papar Jonan saat kunjungan ke Posko Mudik Lebaran Bandara Soekarno Hatta, Selasa (5/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi hal ini, Jonan mengatakan bakal segera berdiskusi dengan BPJT dan Kementerian PU dalam mencari jalan keluar, termasuk mempertimbangkan opsi jalan layang untuk jalur keluar Brexit.
Di sisi lain, Jonan memperkirakan kepadatan Brexit telah mencapai lima kali lipat selama pekan arus mudik ini. Namun, pada H-1 jelang Lebaran, menurutnya, kepadatan sudah cukup menurun.
"Kalau sekarang sudah mulai menurun seiring semakin dekat dengan Lebaran, setidaknya tidak sepadat beberapa hari yang lalu saat puncak arus mudik," ungkapnya.
Antisipasi Kepadatan Arus BalikLebih lanjut, Jonan juga memperkirakan kepadatan arus balik usai Lebaran akan terjadi di pintu Tol Cikarang, Jawa Barat.
"Untuk arus balik, pasti tidak di Brebes lagi. Saya perkirakan kepadatan di Cikarang. Kita akan lakukan langkah penanganannya," tegas Jonan.
Ia menyebutkan, salah satu kendala pada pintu keluar Tol Cikarang ialah transaksi tunai yang masih dilakukan sehingga kerap menimbulkan penumpukkan kendaraan saat keluar tol.
"Nanti kita usulkan untuk penggunaan transaksi non-tunai agar lebih efisien sehingga tidak menimbulkan penumpukkan. Juga, penambahan loket transaksi," tutup Jonan.
(gir)