Pertamina Kewalahan Hadapi Pengecer Bensin Liar

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2016 16:53 WIB
Pengecer bensin liar menguras kantong pelanggan dengan harga jual bensin Rp30 ribu sampai Rp50 ribu per liter.
Antrean ratusan pemudik mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, Sabtu (2/7). Pertamina memperkirakan selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran, konsumsi premium diprediksikan naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengaku kewalahan menghadapi kehadiran pedagang bensin eceran liar di jalur mudik, terutama di jalur-jalur yang mengalami kemacetan. Para pedagang bensin eceran liar tersebut mematok harga jual jauh lebih tinggi dari yang ditetapkan Pertamina.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, pedagang bensin eceran liar membanjiri jalur-jalur padat pemudik, seperti di Brebes. Mereka menguras kantong pelanggan dengan harga jual bensin Rp30 ribu sampai Rp50 ribu per liter.

Mereka, lanjut Bambang, datang ke Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) membeli bensin menggunakan jeriken, kemudian menjual kembali bensin tersebut ke pemudik yang terjebak di tengah kemacetan jalan. Mau tak mau, pengendara yang tiris bensin membeli dari para pedagang bensin eceran liar itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum bisa mengantisipasi pengecer bensin liar. Dari awal, mereka berjualan dan menghembuskan isu ke pemudik bahwa bensin di SPBU kosong. Mereka memaksa petugas SPBU untuk isi jeriken dan itu jadi keluhan konsumen ke kami," ungkap Bambang di sela acara silaturahmi kediaman Menteri BUMN Rini Soemarno, Rabu (6/7).

Menurut Bambang, kejadian ini tidak bisa terhindarkan, meskipun Pertamina telah menggandeng Polri untuk mengamankan SPBU di berbagai daerah. "Kami meminta polisi untuk jaga. Tetapi, rupanya polisi disibukkan dengan mengatur lalu lintas. Jadi, kami minta yang jaga SPBU biar TNI saja," katanya.

Padahal, sambung dia, Pertamina sudah meningkatkan pasokan bahan bakar jenis Premium hingga Pertamax. Pertamina juga menerjunkan pasukan bersepeda motor untuk menyebar penjualan bensin kemasan di Tol Brebes Timur.

Aksi ini ikut mendongkrak penjualan bahan bakar jenis Pertamax dan Pertalite. Hingga saat ini, penjualan dua jenis bahan bakar non subsidi tersebut telah terdongkrak 200 persen. "Efektif, sejauh ini sangat efektif. Cuma karena ini diluar dugaan. Awalnya masyarakat berfikir ujungnya Tol Brebes sudah lancar tetapi ternyata macet," imbuh Bambang.

Bambang mengatakan Pertamina telah menyediakan pasokan bahan bakar sebanyak 2 juta kilo liter (KL) untuk menghadapi arus balik nanti. Tidak hanya itu, Pertamina juga akan menyediakan pasokan air minum dan makanan ringan gratis bagi para pemudik di toko ritel milik Pertamina.

"Yang kita tidak sangka kondisi lainya seperti orang kesulitan air. Nah, berikutnya kami siapkan air untuk arus balik. Ini situasi yang harusnya jadi pembelajaran kita, kami mohon maaf kalau ada yang kurang nyaman, dan terimakasih untuk semua pihak yang sudah bantu kami," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER