Arus Mudik, Pertamina Siapkan Pertamax dalam Kemasan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 17:10 WIB
Pertamax dalam kemasan ini akan tersedia dalam beberapa ukuran dari mulai 1 liter hingga 10 liter tanpa ada pembatasan pembelian.
Pertamax dalam kemasan ini akan tersedia dalam beberapa ukuran dari mulai 1 liter hingga 10 liter tanpa ada pembatasan pembelian. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) kembali menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dalam kemasan demi mengantisipasi antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) jalur mudik.

General Manager Marketing Operation Region III Pertamina, Jumali mengatakan, kebijakan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun kemarin dan kini diulangi lagi di tahun ini karena dianggap efektif mengurangi antrean tersebut. Penjualan Pertamax dalam kemasan ini akan ditempatkan di jalur rawan kemacetan yang tersebar di Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

"Jika mengandalkan SPBU, maka akan menimbulkan antrean panjang. Makanya kami kembali sediakan lagi penjualan Pertamax dalam kemasan karena menyesuaikan kebutuhan masyarakat," jelas Jumali, Jumat (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, Pertamax dalam kemasan ini memiliki harga yang sama dengan Pertamax yang dijual di SPBU asalkan langsung diisi di tempat. Jika pelanggan memutuskan untuk membawa kemasan tersebut, maka akan dikenakan biaya tambahan.

Rencananya, Pertamax dalam kemasan ini tersedia dalam beberapa ukuran dari mulai 1 liter hingga 10 liter tanpa ada pembatasan pembelian. Lebih lanjut, ia mengatakan perusahaan tentu menambah belanja modal dalam penyediaan Pertamax kemasan ini, namun ia tak menyebut angka pastinya.

"Kemarin proyek ini kami uji coba di salah satu kawasan pariwisata di Lembang, Bandung. Sejauh ini proyek itu efektif," jelasnya.

Jumali menjelaskan, penyediaan Pertamax dalam kemasan ini sangat dibutuhkan mengingat konsumsi harian Pertamax diproyeksi meningkat 17 persen dari 10.256 kiloliter (KL) menjadi 12 ribu KL pada H-15 hingga H+15 hari raya Idul Fitri. Pertumbuhan konsumsi ini bahkan diprediksi melebihi Premium yang memiliki angka 15 persen dari 71.906 kiloliter KL menjadi 82.496 KL.

Meski tengah mengembangkan Pertamax kemasan, perusahaan tetap akan melakukan pembenahan SPBU. Vice President Corporate Communication, Wianda Pusponegoro mengungkapkan Pertamina siap beroperasi selama 24 jam dan segera menginspeksi SPBU yang peralatannya masih kurang memadai.

"Selain itu kami berupaya untuk menertibkan pedagang dadakan di SPBU yang kerap datang, utamanya pedagang yang menggunakan kompor," jelasnya di lokasi yang sama.

Sebagai informasi, Pertamina memprediksi rata-rata konsumsi harian Premium akan melonjak 15 persen dari 71.906 KL menjadi 82.496 KL pada H-15 hingga H+15 hari raya Idul Fitri. Sementara itu, konsumsi Pertalite juga diprediksi meningkat sebesar 43 persen dibandingkan hari biasa.

Sementara itu, Pertamina juga mencatat kenaikan konsumsi Pertamax dari 1,6 juta kl di tahun 2014 menjadi 2,5 juta liter di tahun berikutnya. Pertalite juga berhasil terjual 370 ribu kl meskipun baru dijual dalam waktu lima bulan saja. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER