Inpex Belum Tertarik Bahas Penjualan 20% Saham Blok Masela

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 11:51 WIB
Sejauh ini masih belum ada kejelasan dari Inpex ihwal waktu yang tepat untuk membahas rencana pembelian 20 persen saham Inpex oleh Pertamina.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (tengah) bersama Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi (kiri) dan Senior VP Asia Pasific Total Exploration & Production Olivier de Langavant (kanan) bersiap menyaksikan penandatanganan Heads of Agreement (HoA) Mahakam di Jakarta, Rabu (16/12). (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Inpex Corporation, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) blok Masela, enggan membahas lebih lanjut mengenai pengajuan pembelian 20 persen saham yang ditawarkan oleh PT Pertamina (Persero).

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengaku, perseroan telah menerima surat balasan dari Inpex Corporation terkait keinginan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas itu menguasai 20 persen saham kontraktor blok Masela itu. Dalam surat tersebut, ujarnya, Inpex menyatakan belum tertarik mendiksusikan tawaran tersebut karena lebih memprioritaskan revisi rencana pembangunan (Plan of Development/PoD), yang awalnya berada di tengah laut (offshore) menjadi di darat (onshore).

"Mereka belum bisa mendiskusikan masalah saham itu, karena mereka sendiri masih fokus dalam perubahan offshore ke onshore. Sehingga kami belum bisa masuk sesegera mungkin," ujar Syamsu ditemui di kantornya, Selasa (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya, lanjut Syamsu, sejauh ini masih belum ada kejelasan dari Inpex ihwal waktu yang tepat untuk membahas rencana pembelian saham (farm-in) tersebut. Intinya, ia menegaskan, keinginan Pertamina masih kuat untuk menguasai 20 persen saham Inpex karena menimbang aset yang dimiliki kontraktor blok Masela tersebut.

Sayangnya, ia belum mau menyebut jumlah dana yang disiapkan Pertamina untuk aksi korporasi tersebut. Ia hanya mengatakan, Perseroan telah menyiapkan sejumlah dana agar proses pembelian saham Inpex bisa berjalan dengan mulus.

"Kalau masalah dana, saya tidak bisa bilang kira-kira berapa. Itu harus angka yang pasti, saya takut salah bicara," jelas Syamsu singkat.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menerangkan, perusahaan sudah lama mengincar partisipasi di blok Masela dan sudah mengajukan surat penawaran pada 2011. Namun, baru-baru ini saja Inpex mengundang Pertamina untuk masuk ke dalamnya.

"Itu sebenarnya sudah lama kami ingin minta masuk, namun pada waktu itu Inpex belum menyatakan minatnya. Tapi belakangan, Inpex mulai mengundang," ujar Dwi ditemui di kantornya, Kamis bulan lalu.

Sesuai dengan penandatanganan PSC Blok Masela pada 1998, porsi bagi hasil Inpex terhitung sebesar 40 persen, sedangkan pemerintah kebagian 60 persen. Selain itu, kini Inpex memiliki 65 persen hak partisipasi Blok Masela, sedangkan 35 persen sisanya dikuasai oleh Shell Upstream Overseas Services Ltd. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER