Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (
rights issue) senilai Rp6,1 triliun pada Oktober 2016.
Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo merinci, pemerintah akan menyerap sebagian besar saham baru yang diterbitkan WIKA dalam rangka Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp4 triliun. Sisanya sebesar Rp2,1 triliun akan dilepas ke publik.
“Juli hingga Agustus ini kita mulai persiapan (
rights issue). Nanti harus ada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, tanggal 22 Agustus,” ujar Bintang di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bintang, dana segar yang didapat dari
rights issue akan digunakan untuk mendanai pembangunan sejumlah proyek infrastruktur, antara lain proyek jalan tol Balikpapan- Samarinda, jalan tol Manado- Bitung, dan proyek listrik.
Penerbitan saham baru WIKA, lanjut Bintang, juga merupakan salah satu instrumen penampung dana repatriasi hasil kebijakan pengampunan pajak (
tax amnesty).
Komposisi saat ini, 65 persen atau sekitar 4 miliar saham WIKA dikuasai oleh pemerintah. Selebihnya, 35 persen atau 2,14 miliar saham dimiliki publik.
Hingga Juni 2016, Bintang mengungkapkan, perseroan telah mengantongi kontrak baru Wika senilai Rp15 triliun atau 30 persen dari target hingga akhir tahun yang sebesar Rp50 triliun.
(ags/gen)