Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat hari ini, Rabu (13/7). Hal ini dipengaruhi oleh sentimen positif yang kembali terjadi di pasar saham global.
Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto menyatakan, pasar saham global melanjutkan tren kenaikannya tadi malam. Ia merinci indeks saham Eurostoxx di kawasan Euro naik 1,7 persen di 2.933,44. Di Wall Street, indeks DJIA naik ke level tertingginya dalam 13 bulan terakhir di 1.8347,67 atau menguat 0,66 persen. Indeks S&P menguat 0,70 persen di 2.152,14.
Sementara, harga minyak berhasil naik setelah beberapa hari perdagangan terakhir terus menurun. Harga minyak mentah di Amerika Serikat tadi malam naik 4,2 persen di US$46,62 per barel. Angka tersebut menyusul harga sejumlah komoditas tambang logam seperti nikel yang naik 4 persen lebih mencapai level tertingginya dalam delapan bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tren kenaikan pergerakan aset beresiko memasuki Juli ini terutama dipicu respon atas berlanjutnya program stimulus yang dilakukan sejumlah negara mengatasi dampak pemburukan ekonomi pasca Inggris keluar dari Uni Eropa," papar David dalam risetnya, dikutip Rabu (13/7).
Adapun, IHSG berhasil melanjutkan tren penguatannya pada perdagangan kemarin. Indeks naik sebesar 30,51 poin (0,60 persen) ke level 5.099 setelah bergerak di antara 5.075-5.120. Kenaikan tersebut sejalan dengan tren kenaikan asar saham global dan kawasan Asia dalam beberapa hari perdagangan terakhir.
"Pasar aset beresiko bergerak naik ditopang sentimen program stimulus yang diambil sejumlah negara utama dunia seperti Jepang dan Inggris dan pudarnya ekspektasi kenaikan tingkat bunga di AS tahun ini," jelas David.
David memprediksi IHSG melanjutkan tren kenaikannya dengan rentang
support 5.040 dan resisten 5.140. Menurutnya, IHSG harus menembus level resisten di atas 5.130 untuk bisa menguat, karena kemarin IHSG ditutup pada level resisten 5.100.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, meski IHSG berpotensi menguat tetapi akan dibayangi oleh aksi ambil untung (
profit taking).
Sementara, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memprediksi IHSG berada dalam rentang
support 5.050-5.074 dan resisten 5.118-5.141.
Menurut Reza, meskipun IHSG terus melanjutkan tren kenaikannya tetapi masih adanya utang
gap dalam rentang 4.890-4.905 perlu diwaspadai di tengah hingar-bingarnya sentimen
tax amnesty, stimulus Jepang, dan meredanya sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
(gen)