Jakarta, CNN Indonesia -- Himpunan Kawasan Industri (HKI) merevisi target penjualan lahan industri di Jakarta dan sekitarnya (Greater Jakarta) dari angka 700 hektare menjadi 400 hektare tahun ini. Rendahnya realisasi penjualan sampai semester I 2016 akibat ekonomi Indonesia yang tidak kunjung membaik, menjadi pemicu utama HKI menurunkan target penjualan sampai 42,8 persen.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengutip data Colliers International Indonesia menyebut penjualan kawasan industri di Greater Jakarta tercatat sebesar 48,42 hektare, atau hanya 6,9 persen dari target awal.
"Melihat kondisi seperti demikian, mau tak mau kami revisi target. Jadi intinya target penjualan sama seperti tahun lalu, sekitar 400-an hektare saja," jelas Sanny, Rabu (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, lemahnya penjualan di semester I disebabkan oleh banyak faktor, seperti masih belum membaiknya ekonomi Indonesia dan juga pembelian lahan yang dilakukan oleh tenant dalam skala kecil. Namun menurut Sanny, penyebab utama lemahnya penjualan adalah belum adanya lagi investasi di kawasan industri yang membutuhkan lahan luas.
"Beberapa tahun kemarin memang ada investasi otomotif yang satu perusahaannya bisa menggunakan lahan sampai 100 hektare. Dan memang lahan industri seperti itu, semuanya beli lahan sekaligus, tapi semuanya tidak langsung dibangun. Sedikit-sedikit lahannya digunakan, dan kalau ada pengembangan baru nanti tetap pakai lahan sama," terangnya.
Perbaikan di Semester IIKendati sampai paruh pertama tahun ini kinerja perusahaan pengelola kawasan industri jauh dari memuaskan, Sanny optimistis kondisinya akan membaik di semester II. Pasalnya, ada beberapa transaksi lahan industri yang akan direalisasikan (
financial closing) pada periode mendatang.
Ia mengatakan, sebagian besar closing akan dilakukan di Kawasan Industri Delta Mas, Bekasi dan Modern Cikande, Tangerang, dengan industri-industri yang bergerak di sektor peralatan rumah tangga (
home appliances), makanan dan minuman, kimia, hingga perakitan (
assembling) otomotif yang rencaanya berasal dari Eropa dan Jepang.
"Dengan beberapa financial closing tersebut, kami berharap bisa memenuhi target kami yang direvisi, sebesar 400 hektare," terang Sanny.
Sepanjang tahun lalu, lahan industri di Jakarta dan sekitarnya terjual sebanyak 347,51 hektare, atau menurun 79 persen dibanding tahun sebelumnya dengan angka 440,2 hektare. Lahan-lahan terjual itu sebagian besar digunakan untuk sektor makanan dan minuman (31,39 persen) dan otomotif (26,56 persen).
Sebagai informasi, HKI menaungi 69 kawasan industri dengan luas area 45.327,82 hektare yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi per Desember 2015. Dari angka tersebut, sebanyak 11.731,4 hektare, atau 25,88 persen dari total luas lahan HKI, telah dilakukan pembangunan dengan jumlah
tenant sebanyak 9.109
tenant.
(gen)