Pertamina Hulu Energi ONWJ Siap Pasok Gas ke Pupuk Kujang

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2016 10:05 WIB
Sebelumnya, lapangan Jambaran-Tiung Biru gagal memasok gas ke pabrik Pupuk Kujang karena tidak ada kesepakatan harga dengan PT Pertamina EP Cepu.
Communication and Relations Manager PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Donna Priadi di Bandung, Selasa (19/7). (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Bandung, CNN Indonesia -- PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java  (PHE ONWJ) tengah berdiskusi dengan pemerintah guna membahas rencana memasok gas ke pabrik Pupuk Kujang Cikampek, menyusul gagal pasok dari lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu.

Donna Priadi, Communication and Relations Manager PHE ONWJ mengatakan, pembicaraan tersebut masih dalam tahap informal dan belum ada permintaan resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait hal tersebut.

"Untuk masalah pasokan gas ke Pupuk Kujang memang sedang dibicarakan oleh kami," jelas Donna di Bandung, Selasa (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia menjelaskan, PHE ONWJ sendiri tidak pernah menawarkan diri untuk mengalirkan gas ke Pupuk Kujang, sehingga pembicaraan itu murni diinisasi oleh Pemerintah. Maka dari itu, ia mengaku belum tahu ihwal lapangan-lapangan mana saja yang produksi gasnya memungkinkan untuk dialokasikan ke pabrik pupuk tersebut.

"Kami hanya penyelenggara, dan kami hanya ditunjuk pemerintah terkait hal ini. Tapi kalau ditunjuk, kami bisa menindaklanjuti hal ini," jelasnya.

Sebelumnya, operator lapangan Jambaran-Tiung Biru, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menetapkan harga gas bagi proyek Pupuk Kujang Cikampek sebesar US$8 per MMBTU dengan eskalasi 2 persen sejak tahun 2012. Namun di sisi lain, Pupuk Kujang menginginkan harga gas sebesar US$ 7 per MMBTU sejak lapangan Jambaran-Tiung Biru onstream di tahun 2019.

Tingginya harga gas itu disebabkan oleh mahalnya teknologi pemisahan gas yang digunakan, mengingat 34 persen gas lapangan Jambaran-Tiung Biru mengandung karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Sementara itu, Pupuk Kujang makin membutuhkan harga gas yang lebih murah karena harga pupuk internasional juga tengah melesu.

Sebelumnya, Direktur Utama PEPC, Adriansyah, mengatakan instansinya sudah sepakat dengan PT Pupuk Kujang agar alokasi gas dipasok dari lapangan lain di blok Cepu. Namun, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, alokasi gas bagi pabrik Pupuk Kujang Cikampek akan diambil  dari Wilayah Kerja (WK) lain. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER