Jambi, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta pengembangan dua bandara di Jambi segera dirampungkan. Kedua bandara tersebut yakni, Bandara Muara Bungo di Kabupaten Bungo dan Bandara Depati Parbo (Bandara Kerinci) di Kabupaten Kerinci.
“Bandara yang di Muara Bungo dan bandara yang ada di Kerinci saya juga minta tadi agar 2017 semuanya diselesaikan, baik di terminalnya maupun
runway-nya (landasan pacu),” tutur Jokowi saat meresmikan terminal baru Bandara Sultan Thaha, Jambi, Kamis (21/7).
Saat ini, kedua bandara tersebut masih dikelola oleh pemerintah daerah. Pengembangan Bandara Muara Bungo saat ini tengah berjalan dan dijadwalkan rampung awal tahun depan. Sementara, pengembangan Bandara Kerinci ditargetkan mulai tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Urusan pembabasan lahan itu urusan gubernur, urusan bupati, karena kami bagi-bagi kerja. Kalau pembebasan (lahan) cepat, maka perintah saya (pengembangan) akan langsung 2017 dikerjakan untuk Bandara Kerinci,” ujarnya.
Jokowi berharap dengan adanya pengembangan itu, akan lebih banyak pesawat penumpang regional jarak pendek (ATR) yang bisa mendarat di kedua bandara tersebut. Hal itu bisa meningkatkan mobilitas orang maupun barang.
“Kalau ada ATR setiap hari, saya kira hal ini akan mempercepat mobilitas transportasi, mobilitas orang, mobilitas barang, semuanya akan cepat, efisiensinya akan semakin baik,” ujarnya.
Jokowi menganggap penting terciptanya kemajuan infrastruktur dan efisiensi transportasi. Pasalnya, hal itu merupakan pondasi dasar bagi Indonesia untuk memenangkan persaingan antar negara.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan pengembangan kedua bandara tersebut masih menggunakan anggaran pemerintah, mengingat frekuensi penerbangan dari dan ke kedua bandara tersebut masih minim yaitu sehari sekali atau seminggu tiga kali.
Selain itu, pengembangan tersebut juga sejalan dengan kenaikan kapasitas bandara Sultan Thaha, Jambi, yang baru saja dikembangkan dari 700 ribu penumpang per tahun menjadi 1,6 juta penumpang per tahun.
Nantinya, bandara utama Jambi, Sultan Thaha bisa menjadi hub penerbangan bagi bandara-bandara di propinsi Jambi.
PT Angkasa Pura II (AP II) selaku operator Bandara Sultan Thaha mendukung rencana pemerintah dalam mengembangkan Bandara Muara Bungo dan Bandara Kerinci. Ia melihat besarnya potensi mobilitas masyarakat dari Jakarta ke kebupaten-kabupaten di Jambi maupun dari kota Jambi ke kabupaten sekitar.
Sebagai gambaran, Presiden Direktur AP II Budi Karya Sumadi mengungkapkan perjalanan darat dari kota Jambi ke Muara Bungo menghabiskan waktu enam jam dan dari kota Jambi ke Kerinci menghabiskan waktu sembilan jam.
“Pengembangan (bandara) Kerinci dan (bandara) Muara Bungo itu menjadi suatu keharusan karena penerbangan dari Jakarta (ke kedua bandara itu) sering batal akibat keterbatasan slot maupun kondisi cuaca yang tidak pasti di Jambi,” kata Budi secara terpisah.
Ke depan, AP II akan membantu meningkatkan pergerakan pesawat dari Bandara Sultan Thaha ke kedua bandara itu. Misalnya, AP II bisa menggelar suatu acara untuk memperkenalkan obyek wisata di daerah sekitar Bungo dan Kerinci maupun promosi
feeder penerbangan ke kedua bandara tersebut.
(gir/gen)