Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi ambil mewarnai perdagangan akhir pekan dan menghentikan apresiasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah berlangsung beberapa hari terakhir. Indeks turun sebesar 19,72 poin atau 0,37 persen pada Jumat (22/7) ke level 5.197 setelah bergerak di antara 5.179-5.215.
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 4 poin atau 0,03 persen menjadi ke Rp13.095 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.084-Rp13.125.
Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono menyatakan, aksi ambil untung (
profit taking) pelaku pasar menjadi penyebab utama turunnya IHSG pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar sendiri melakukan profit taking setelah IHSG menguat dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sentimennya masih lanjutan
profit taking kemarin, jadi kelihatannya lanjutan saja, orang lakukan profit taking karena kan IHSG beberapa pekan terakhir menguat," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/7).
Meski begitu, pelemahan yang terjadi hari ini masih terbilang tipis. Menurut Purwoko, sentimen amnesti pajak masih menjadi sentimen positif bagi IHSG bertahan di atas level 5.000. Namun, masih belum adanya kejelasan terkait pelaksanaan kebijakan itu membuat pergerakan positif IHSG berhenti.
"Pelaksanaan belum jelas, di industri perbankan, pasar modal, atau sektor riil, ini belum jelas jadi masih tunggu kejelasan teknisnya," paparnya.
Saat ini sosialisai masih banyak dilakukan oleh Kementrian Keuangan. Sementara, sosialisasi yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas, manajer investasi, dan perbankan belum terdengar. Ia memprediksi kebijakan ini baru akan efektif pada akhir periode pertama tax amnesty, yaitu September 2016.
Purwoko memprediksi, IHSG pekan depan berada dalam rentang support 5.100 dan resisten 5.250. Sementara, perdagangan IHSG Senin depan (25/7) diprediksi berada dalam rentang support 5.170 dan resisten 5.210.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,98 triliun dengan volume 5,69 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp188 miliar.
Sebanyak 119 saham naik, 169 saham turun, dan 112 saham tidak bergerak. Sementara sembilan dari 10 indeks sektoral melemah. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor keuangan yang melemah sebesar 1,16 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menurun. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1,09 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,09 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 0,16 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,12 persen, indeks DAX di Jerman turun 0,03 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 0,21 persen.
(ags)