Kereta Ekonomi jadi Pilihan Favorit Mudik Warga Yogyakarta

CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2016 10:18 WIB
Manajer Humas Daop VI Eko Budiyanto menyebut penumpang yang bepergian melalui stasiun yang dikelolanya, banyak yang mengandalkan kereta kelas ekonomi.
Manajer Humas Daop VI Eko Budiyanto menyebut penumpang yang bepergian melalui stasiun yang dikelolanya, banyak yang mengandalkan kereta kelas ekonomi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta mencatat pertumbuhan jumlah penumpang kereta sebesar 2 persen selama musim libur Lebaran dari 24 Juni - 17 Juli 2016. Jumlah penumpang dari dan menuju Yogyakarta naik menjadi 550.363 orang dibandingkan periode libur lebaran 2015 sebanyak 541.026 orang.

Manajer Humas Daop VI Eko Budiyanto merinci dari total penumpang yang bepergian melalui stasiun yang dikelolanya, tahun ini pemudik banyak mengandalkan kereta api kelas ekonomi.

“Jumlah penumpang kereta ekonomi selama angkutan lebaran 2016 sebanyak 183.999 orang atau naik sekitar 20 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 152.920 penumpang,” kata Eko, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko menilai, naiknya jumlah penumpang kereta ekonomi yang cukup signifikan tahun ini disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, fasilitas kereta ekonomi hampir sama dengan kereta eksekutif yaitu sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan.

"Yang membedakan hanya kapasitas penumpang per gerbongnya. Kereta ekonomi bisa menampung 104 hingga 106 penumpang per gerbong, sedangkan kapasitas kereta eksekutif 50 hingga 54 penumpang," katanya.

Akibat pengaturan kapasitas kursi kereta tersebut, Eko menyebut jumlah penumpang kereta kelas eksekutif hanya naik sekitar 6 persen dari 87.050 penumpang menjadi 92.223 penumpang pada tahun ini.

Namun imbas dari penambahan fasilitas kereta kelas ekonomi tersebut, jumlah peminat kereta kelas bisnis menjadi stagnan pertumbuhannya. Menurut Eko, jumlah penumpang kelas bisnis hampir tidak mengalami kenaikan dibanding tahun lalu yaitu sebanyak 56.766 orang dibanding 57.025 penumpang tahun sebelumnya.

Hapus Kelas Bisnis

Atas dasar itulah, Direktur Komersial Kereta Api Indonesia (KAI) Bambang Eko Martono kembali mengungkapkan wacana penghapusan kereta kelas bisnis secara bertahap dalam waktu empat tahun ke depan. Langkah tersebut telah dimulai tahun ini, di mana manajemen KAI lebih memilih memperbanyak jumlah kereta untuk kelas ekonomi dan eksekutif saja.

Bambang menyebutkan dari 14 rangkaian kereta yang akan didatangkan tahun ini, sebanyak lima rangkaian kereta dialokasikan untuk kelas ekonomi dan sembilan rangkaian kereta diperuntukkan bagi kelas eksekutif.

Menurut Bambang, satu di antara lima rangkaian kereta kereta ekonomi yang dipesan tersebut telah dioperasikan pada angkutan Lebaran lalu. Kereta yang belum diberi nama itu melayani rute Kutoarjo–Pasar Senen. Sementara untuk kereta eksekutif, empat rangkaian kereta juga telah digunakan.

“Diperkirakan, 2–3 minggu mendatang sisa pesanan train set rampung. Akan kami jalankan lagi lima train set. Dua train set untuk KA Bima dan masing-masing satu train set untuk Argo Lawu Dwipangga, Anggrek, dan Kutowijaya,’’ jelas Bambang, akhir pekan lalu.

Bambang menyatakan, 14 kereta baru dengan nilai Rp4,5 miliar per kereta tersebut memang sengaja disiapkan secepatnya sehingga bisa dimanfaatkan untuk momen libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Strategi bisnis tersebut diharapkan manajemen KAI bisa meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 10 persen dari realisasi pendapatan 2015 sebesar Rp13 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER