Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengaku telah memberikan daftar sektor industri yang layak menerima investasi dari aliran dana pengampunan pajak atau
tax amnesty.
“Kami telah berikan daftar proyek berdasarkan sektor industri yang ingin segera dilaksanakan, misalnya dari sektor agro, sektor kimia, dan sektor logam," ungkap Saleh.
Dari daftar industri tersebut, Saleh mengaku, proyek yang diusulkan untuk mendapat kucuran kredit bukan berdasarkan besaran nilai investasi yang dibutuhkan. Namun berdasarkan urgensi dari proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk mengetahui berapa besaran investasi yang akan diberikan sekaligus menentukan proyek mana yang akan segera diberikan aliran kredit dari dana
tax amnesty akan dilakukan oleh dua perusahaan sekuritas yang telah ditunjuk sebagai penasihat keuangan pemerintah, yakni PT Danareksa Sekuritas (Persero) dan PT Bahana Securities (Persero).
“Kami akan undang Danareksa, Bahana, dan perwakilan proyek untuk membuat perkiraan spesifikasi mengenai proyek yang menarik untuk diberikan investasi sesuai daftar dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tadi," ujar Saleh.
Saleh melanjutkan, dari kelompok industri agro, Kemenperin mengatakan terdapat proyek tebu yang ingin dibantu oleh pemerintah pengembangannya.
"Di agro, kami ingin kembangkan industri gula berbasis tebu tapi kendalanya adalah masalah lahan. Hal ini yang kemudian kita koordinasikan juga dengan kementerian lain," kata Saleh.
Sedangkan untuk proyek sektor lain, Kemenperin juga ingin mengembangkan industri farmasi, dengan mengembangkan industri bahan baku obat yang selama ini belum maksimal dihasilkan di dalam negeri.
"Semua dari daftar itu kita berikan gambaran secara umum dan langsung, termasuk mereka yang ingin portofolio," jelas Saleh.
Meski demikian, Saleh masih enggan menyebutkan proyek mana saja yang tengah menjadi prioritas pemerintah untuk mendapat dana investasi dari aliran tax amnesty lebih dulu.
(gen)