Jakarta, CNN Indonesia -- Bisnis PT Pegadaian (Persero) kembali menggeliat. Setelah masyarakat sempat berbondong-bondong menebus emas jaminan mereka di sepanjang Juni - Juli lalu, kini permintaan gadai kembali meningkat seiring dengan berakhirnya perayaan Idul Fitri.
Dijono, Direktur Bisnis II Pegadaian mengatakan, pada 9 Juli 2016,
outstanding pembiayaan Pegadaian sempat menyentuh level terendah, yakni Rp31,67 triliun. Padahal,
outstanding pembiayaan pada Mei 2016 mencapai Rp32,67 triliun.
"Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang menebus perhiasan emas mereka untuk dipakai pada perayaan lebaran. Kemudian, saat perayaannya selesai, masyarakat kembali menjaminkan emas mereka untuk kebutuhan lain. Trennya memang seperti itu tahun ke tahun," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (25/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, outstanding pembiayaan Pegadaian di sepanjang semester pertama tahun ini tembus Rp32,6 triliun atau meningkat 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Secara
outstanding, pertumbuhan pembiayaannya terkesan kecil ya, tidak sampai 10 persen. Tetapi,
new booking atau pembiayaan baru yang disalurkan sebetulnya sudah mencapai lebih dari target, yakni sebesar Rp2,1 triliun dari target sepanjang tahun sebesar Rp4 triliun," imbuh dia.
Pegadaian, lanjut Dijono, menargetkan
outstanding pembiayaan sebesar Rp34,5 triliun sampai akhir tahun. Sementara, pembiayaan barunya sebesar Rp4 triliun.
Ia optimistis, target tersebut akan tercapai, mengingat kecenderungan harga emas yang mendaki sejak kuartal kedua tahun ini. Tidak cuma itu, kata dia, Pegadaian getol menawarkan berbagai program untuk menggaet nasabah baru, seperti pembiayaan logam emas (cicilan).
"Target kami, pembiayaan secara keseluruhan tumbuh 14 persen sampai akhir tahun," terang Dijono.
Adapun dari sisi nasabah, saat ini, Pegadaian mencatat nasabah aktifnya mencapai 7,2 juta orang. Diharapkan, jumlah nasabah perseroan bertambah 400 ribu orang menjadi 7,6 juta hingga akhir tahun nanti.
(bir)